Mohon tunggu...
Yoyon Pujo Utomo
Yoyon Pujo Utomo Mohon Tunggu... Jurnalis - Seorang Penulis menyukai hal yang baru, sesuatu yang baru menjadikan tantangan.

Saya ada penulis di sebuah majalah bulanan di Ibukota. saat ini saya ingin mengembangkan bakat fotografi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kumenanti Tak Kunjung Pasti, Tunjangan Sertifikasi Guru

8 Oktober 2017   13:03 Diperbarui: 8 Oktober 2017   13:23 536
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Tunjangan Sertifikasi Guru bagian dari tunjangan kesejahteraan untuk  meningkatkan profesionalisme guru. Kesejahteraan meningkat tentu berharap kinerja dan keprofesian yang dimilikinya akan terus  ditingkatkan, diantaranya meningkatkan pendidikan ke jenjang lebih  tinggi atau pun giat mengikuti kegiatan-kegiatan pelatihan seperti Satu  Guru Satu Buku yang diikuti oleh beberapa kawan-kawan guru se-Indonesia.

Akan  tetapi, "angin surga" datangnya tunjungan sertifikasi guru tersebut,  kian tahun demi tahun semakin tak kunjung pasti, setiap daerah memeliki  keragaman dalam pencairan dana tersebut. Keluh kesah, sedih tampak dalam  raut para pahlawan tanpa tanda jasa ini.

Kisah piluh pun  akhirnya terukir kembali, seperti layaknya cerita sosok "umar bakri",  guru yang hidupnya penuh kesederhanaan dan mengabdikan sepenuhnya untuk  mendidik anak-anak bangsa dan negeri tercinta ini. Pencairan dana  tunjangan sertifikasi guru memang beragam dalam setiap daerah, hal  karena melihat kondisi keuangan daerah masing-masing serta validnya data  tenaga pendidik penerima tunjangan tersebut. Bila salah satu sekolah  belum terdata maka akan berdampak pada seluruh sekolah di wilayahnya.

Seperti saat ini, Kota Tangerang untuk Tunjangan Sertifikasi Guru baru  dicairkan Triwulun Pertama dari Empat Triwulan yang harus diterima.  Sungguh merana, namun itulah kenyataan yang ada. Beberapa daerah lainnya juga mengalami hal sama, dimana Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI sudah menggulirkan anggaran yang ada kepada tiap daerah masing-masing terhadap penerima tunjungan profesi tersebut. salah satu keterlambatan pencairan dana tunjangan tersebut karane  data penerima tunjangan belum valid.

Tunjangan sertifikasi guru  memang sangat diharapkan bagi para pendidik untuk meningkatkan  kehidupannya. Namun dengan tak kunjung pastinya pencairan dana,  menjadikan menurunnya harapan untuk peningkatan mutu sumber daya  manusia. Semua memang tidak diukur oleh uang, namun bila memang sudah  menjadi haknya, alangkah baiknya kesejahteraan yang ingin dicapai  haruslah diwujudkan dengan dukungan semua pihak, bukan seja pemerintah  pusat, pemerintah daerah tetapi seluruh elemen dunia pendidikan  nasional.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun