Mohon tunggu...
Joshephine Maretta
Joshephine Maretta Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Ilmu Komunikasi ✨

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Persepsi Masyarakat terhadap K-Pop

29 September 2020   16:32 Diperbarui: 29 September 2020   16:39 1705
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
twitter.com/mecimapro

Korean Pop? Drama Korea? Siapa yang tidak mengenal Kpop di masa sekarang ini? Istilah "Kpop" atau Korean Pop merupakan istilah jenis musik dari Korea Selatan dan pastinya sudah tidak asing lagi bagi masyarakat Indonesia. Bahkan kpop menjadi trending di Indonesia karena banyak masyarakat Indonesia yang tertarik untuk menonton drama Korea. 

Selain drama Korea, musik Korea atau idol Korea pun juga banyak disenangi oleh masyarakat Indonesia. Berdasarkan data tahun 2019 yang ditulis oleh wowkeren.com (2019, 23 Agustus) menunjukkan bahwa Indonesia menempati posisi kedua terbanyak penonton Kpop di platform youtube. Hal ini menunjukkan banyaknya peminat Kpop di Indonesia. Oleh sebab itulah dengan masuknya budaya Kpop di Indonesia ini membuat munculnya banyak pandangan masyarakat terhadap Kpop, baik pro maupun kontra.

Menurut Samovar (2017), persepsi bersifat selektif dan dipelajari, oleh sebab itu dapat dipengaruhi oleh budaya seseorang. 

Dengan beragamnya pendapat masyarakat menimbulkan adanya pro dan kontra. Terdapat beberapa masyarakat tidak menyukai dan bahkan tidak menyetujui adanya budaya Kpop di Indonesia, namun ada juga yang sebaliknya menerima Kpop. Menjadi fans Kpop di Indonesia pun sulit karena kerap kali dihujat oleh masyarakat yang merupakan non-Kpop fans. 

Hal yang membuat masyarakat kurang menyukai Kpop adalah Kpop dianggap membuat fansnya kurang menghargai budaya Indonesia yang merupakan negaranya sendiri dan juga dianggap kurang memiliki rasa nasionalisme. Selain itu, fans Kpop juga dianggap terlalu berlebihan dalam mengidolakan seseorang. Namun, semua pandangan masyarakat tidak dapat dipukul rata, fans Kpop atau Kpopers justru memiliki persepsi yang lain. 

Bagi Kpopers, Kpop merupakan media hiburan dan penyemangat, serta mereka mengidolakan artis Korea terkadang bukan hanya karena visual, namun karena lagu-lagunya yang menyimpan pesan inspiratif. Selain itu, ketika diadakan konser di Indonesia, sebelum konser dimulai pun semua orang yang hadir akan menyanyikan lagu Indonesia Raya terlebih dahulu sebagai bentuk menghargai Indonesia dan menunjukkan rasa nasionalisme.

Adanya perbedaan persepsi antar masyarakat inilah yang menimbulkan perselisihan, terutama antara fans Kpop dan non-fans. Menurut Adler dan Gunderson (dalam Samovar, 2017, h.201) perspektif memiliki beberapa karakteristik yakni selektif, dipelajari, ditentukan oleh budaya, konsisten, dan tidak akurat. 

Berdasarkan fenomena Kpop di Indonesia ini menunjukkan bahwa perspektif masyarakat adalah selektif yang hanya fokus pada informasi yang dipilih dan menyaring sisanya serta konsisten, dimana seseorang hanya melihat dengan lensa subjektif yang dipengaruhi oleh budaya, nilai dan pengalaman pribadi sehingga cenderung membuat seseorang tersebut hanya melihat apa yang diharapkan dan ingin dilihat. 

Hal ini menunjukkan bahwa pandangan Kpop fans dan non-fans terhadap Kpop memang berbeda karena beberapa faktor, terutama dalam hal budaya. Namun, sebenarnya persepsi tidak ada yang salah maupun benar karena semua orang memiliki hak untuk mengeluarkan pandangan dan pendapatnya masing-masing.

#kabuajy05

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun