Mohon tunggu...
Yosia Solaiman
Yosia Solaiman Mohon Tunggu... Lainnya - MARKETING

" Jika Ingin Mengenal Isi Dunia, MEMBACALAH !, Jika ingin Dunia Mengenalmu, MENULISLAH ! "

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Komitmen atau Janji

31 Maret 2019   09:06 Diperbarui: 31 Maret 2019   10:01 211
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pagi ini, ketika sedang membaca sebuah berita di internet, ada sebuah kisah yang membuat miris dan prihatin. Diceritakan bahwa ada seorang istri dan teman pria selingkuhannya, bersekongkol membunuh suami sah dari perempuan tersebut. 

Mereka merencanakan pembunuhan tersebut dengan detail hingga akhirnya sang suami sah meninggal dunia dengan kondisi mengenaskan.

Karena perbuatannya, sang istri dan selingkuhannya, bisa diancam dengan hukuman maksimal, yang adalah hukuman mati.

Ketika membaca cerita tersebut, saya coba bayangkan kira kira gambaran situasi saat suami istri tersebut menikah beberapa puluh tahun yang lalu.

Pastilah saat itu, kedua mempelai berjanji akan saling setia dan mencintai satu sama lain, dalam suka dan duka selalu bersama hingga kematian memisahkan.

Ada komitmen atau janji suci yang diucap di antara keduanya....betapa indahnya saat itu.

....Namun seiring dengan berjalannya waktu, seseorang bisa berubah, dan lupa atau pura pura lupa akan janji komitnya untuk saling setia.

Dalam kasus yang diceritakan di atas tadi, sang istri yang melupakannya dan malah selingkuh dengan orang lain, dan yang sadis lagi, merencanakan pembunuhan sang suami yang pernah dicintainya.

Memang, tidak mudah memenuhi janji, lebih gampang mengucapkannya dibanding memenuhinya.

Namun, bukan berarti, kita sebagai manusia tak sempurna, tidak bisa melakukannya.
Masih di pagi tadi, ada sebuah kata bijak di sebuah Kitab Suci, yang saya baca, dan isinya sangat luar biasa, menceritakan kisah keteladanan seorang tokoh Hakim yang sangat bijak, bernama Yefta.

Dikisahkan bahwa dalam suatu kesempatan, Yefta akan berjuang melawan pasukan musuh, dan ia berjanji atau komit bahwa jika ia menang perang, maka orang yang pertama, menyambut dirinya, akan diberikan kepada-Nya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun