Mohon tunggu...
Yose Revela
Yose Revela Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

YNWA. Wonosobo, 14 Juli 1992 yoserevela@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Saat Liverpool Bermuka Dua

14 April 2022   05:48 Diperbarui: 14 April 2022   05:49 311
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ibrahima Konate (kanan) merayakan golnya ke gawang Benfica di leg kedua perempatfinal Liga Champions (BBC.co.uk)

Leg kedua babak perempatfinal Liga Champions musim ini telah tuntas pada Kamis (14/4, dinihari WIB). Salah satu tim yang lolos ke babak semifinal adalah Liverpool, yang mengalahkan Benfica (Portugal) dengan skor agregat 6-4, setelah bermain imbang 3-3 di stadion Anfield.

Pada leg pertama, tim asuhan Juergen Klopp sebenarnya tampil meyakinkan. Bermain di bawah tekanan puluhan ribu suporter Benfica, mereka mampu tampil percaya diri, dan menyegel kemenangan dengan skor akhir 3-1.

Skor ini tentu membuat The Kop berada di atas angin. Apalagi, leg kedua berlangsung di Stadion Anfield, yang biasanya cukup angker buat tim tamu.

Tapi, apa yang ditampilkan di leg kedua benar-benar lain dari sebelumnya. Liverpool yang harus menghadapi Manchester City di semifinal Piala FA akhir pekan ini melakukan sejumlah rotasi.

Sejumlah pemain seperti Trent Alexander-Arnold, Andy Robertson, Virgil Van Dijk diistirahatkan. Sementara itu, Fabinho, Thiago Alcantara, Sadio Mane dan Mohamed Salah duduk di bangku cadangan.

Sebagai gantinya, pemain-pemain macam Roberto Firmino, Kostas Tsimikas, Joe Gomez dan Ibrahima Konate turun sebagai starter. Ada sedikit pertaruhan di sini, dan tampaknya cukup berhasil, karena gaya main agresif Jordan Henderson dkk mampu menciptakan tiga gol, yang semuanya berasal dari umpan silang.

Gol pertama hadir dari sundulan Ibrahima Konate, memanfaatkan umpan sepak pojok Kostas Tsimikas, sementara gol kedua dan ketiga diborong Roberto Firmino, hasil umpan silang mendatar Diogo Jota dan umpan silang dari tendangan bebas Kostas Tsimikas.

Tiga gol ini menunjukkan seberapa bagus The Reds dalam umpan silang. Satu aspek yang menjadi senjata ampuh mereka musim ini, sekalipun duet bek sayap Andy Robertson dan Trent Alexander-Arnold tidak dimainkan.

Masalahnya, di pertandingan ini juga satu kelemahan mereka cukup terlihat, yakni sistem pertahanan garis tinggi dengan perangkap offside. Untuk musim ini, perangkap offside memang jadi satu strategi bertahan utama.

Selain berfungsi untuk meredam kecepatan penyerang lawan, strategi ini juga berperan sebagai satu cara membangun serangan cepat dari bawah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun