Mohon tunggu...
Yose Revela
Yose Revela Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

YNWA. Wonosobo, 14 Juli 1992 yoserevela@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Sekilas tentang Piala Indonesia Musim Ini

23 November 2018   06:07 Diperbarui: 23 November 2018   06:18 487
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber foto : Tribunnews.com

Bicara soal kompetisi domestik di sepak bola nasional, pada awalnya kebanyakan orang akan mengira, Indonesia hanya punya Liga 1 atau kasta dibawahnya. Maklum, kompetisi jenis inilah yang biasanya menjadi pusat perhatian, karena digelar rutin tiap tahunnya.

Selebihnya, publik sepak bola nasional lebih banyak disuguhi turnamen pra-musim, seperti Piala Presiden, Piala Gubernur Kaltim, atau sejenisnya. Memang, kita juga punya "cup competition" dalam wujud Piala Indonesia (sempat bernama Copa Indonesia), yang sempat digelar sebanyak 6 kali, antara tahun 2005-2012. Turnamen ini, adalah turunan dari Piala Galatama, kompetisi piala domestik, di era Galatama, yang coba dihidupkan kembali oleh PSSI.

Tercatat, ada 3 tim yang pernah menjuarai turnamen ini, yakni Arema (2 kali juara), Sriwijaya FC (3 kali), dan Persibo Bojonegoro (1 kali). Sayang, setelah edisi 2012, turnamen ini tak pernah lagi digelar. Ini adalah imbas dari konflik dualisme kepengurusan, yang kala itu sempat terjadi di PSSI.

Setelah sempat vakum antara tahun 2013-2017, pada tahun 2018 ini, kompetisi Piala Indonesia kembali digelar. Tak tanggung-tanggung, jumlah total klub peserta yang terlibat mencapai 128 peserta, yang terdiri dari klub-klub Liga 1, Liga 2, dan Liga 3 (Liga Nusantara). Boleh dibilang, ini adalah turnamen sepak bola nasional terbesar dalam beberapa tahun terakhir, jika dilihat dari jumlah klub pesertanya.

Meski merupakan kompetisi bersistem gugur, Piala Indonesia edisi kali ini punya format cukup unik. Dimana, pada babak 128 besar, 64 besar, dan 32 besar, pertandingan hanya berlangsung satu kali, dengan tim dari kasta lebih rendah sebagai tuan rumahnya.

Setelahnya, pada babak perdelapan final hingga semifinal, pertandingan berlangsung dalam format kandang-tandang (dua leg), dengan memperhitungkan skor agregat sebagai penentu kelolosan. Pada babak final, pertandingan berlangsung satu kali di tempat netral. Nantinya, juara Piala Indonesia akan tampil mewakili Indonesia di babak play-off Piala AFC.

Tapi, pada edisi kali ini, Piala Indonesia menggunakan format musim kompetisi yang berbeda dengan Liga. Karena, turnamen ini dimulai pada awal bulan Mei 2018, dan akan berakhir pada Maret 2019 mendatang. Sedangkan, kompetisi Liga domestik di Indonesia, umumnya mengikuti tahun kalender, dengan kompetisi dimulai di awal tahun, dan selesai di akhir tahun yang sama. Tak pelak, situasi ini menghadirkan sebuah paradoks, terkait sisi positif dan negatif Piala Indonesia musim 2018-2019.

Dari sisi positifnya, Piala Indonesia dapat menjembatani kesenjangan kualitas antara klub Liga 1 dan kasta dibawahnya. Hal ini dapat memotivasi klub kasta bawah untuk dapat lebih berkembang lewat pengalaman bertanding melawan klub dengan level lebih tinggi.

Bagi klub Liga 1, turnamen ini adalah kesempatan bagus untuk memburu gelar juara, terutama jika mereka gagal berprestasi di Liga 1. Selain itu, Piala Indonesia juga bisa menjadi ladang pencarian bakat terpendam, yang selama ini kurang diperhatikan. Siapa tahu, mereka bisa menemukan pemain berbakat,, atau minimal "murah tapi bagus". Di sini, Piala Indonesia bisa menjadi "etalase" bagi para "bakat terpendam" di kompetisi kasta bawah nasional. Siapa tahu, ada klub besar yang berminat.

Secara finansial, Piala Indonesia juga bisa menambah pemasukan klub, baik dari hak siar, sponsor, penjualan tiket, maupun hadiah kompetisi. Potensi ini cukup besar, karena Piala Indonesia menjadi  turnamen pengisi periode "off season" liga domestik. Jika klub mampu mengelola potensi pendapatan ini dengan baik, maka akan berdampak positif bagi neraca keuangan klub.

Praktis, satu-satunya kekurangan dari gelaran Piala Indonesia musim ini adalah, jadwal kompetisi Piala Indonesia masih belum sinkron dengan liga domestik. Situasi ini bisa menjadi masalah buat klub, karena kontrak pemain dan pelatih umumnya selesai setelah kompetisi liga berakhir.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun