Mohon tunggu...
Yose Revela
Yose Revela Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

YNWA. Wonosobo, 14 Juli 1992 yoserevela@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Andai Kompasiana Punya "Web Series"

1 Oktober 2018   20:57 Diperbarui: 1 Oktober 2018   21:30 730
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Judul di atas adalah pendapat saya atas kolaborasi Kompasiana dan pijaru baru-baru ini. Kolaborasi Ini menghasilkan sebuah video di channel YouTube yang menggambarkan dengan sederhana, tentang bagaimana keseharian admin Kompasiana di shift malam. Proyek ini, sekaligus menandai  kesiapan Kompasiana (K) merambah area "vlogging". Adapun video yang ditampilkan adalah sebagai berikut:

Dari apa yang ditampilkan pada video di atas, saya punya sedikit ide usil, yang mungkin bisa dipertimbangkan. Ide itu adalah, menampilkan sebuah web series yang bercerita tentang kehidupan di Kompasiana, dengan dua sudut pandang yakni admin dan kompasianer. Ide judulnya adalah "Antara Aku, Kau, dan K".

Tentunya, ini bisa menjadi awalan bagus, buat proyek kolaborasi K dan Pijaru berikutnya. Bukan sebatas narsis tanpa makna, tapi ini dapat menyegarkan memori kita semua, tentang bagaimana semua hubungan ini bermula, dan akan terus berlanjut. Tak bisa dipungkiri, kehidupan ber-Kompasiana selalu melibatkan admin, Kompasianer, dan Kompasiana itu sendiri. Di sisi lain, web series ini dapat dijadikan sebagai "pilot project", sekaligus motivasi buat semua pihak, untuk dapat berkarya lebih baik lagi kedepannya.

Mungkin Ide ini juga terlintas di pikiran Kompasianers lain, yang punya banyak karya fiksi menarik berupa cerpen atau novel. Bedanya, ide saya ini sedikit banyak terinspirasi dari kebiasaan saya menonton Lakorn (drama seri Thailand) di Youtube atau aplikasi layanan streaming video, yang belakangan cukup menarik perhatian saya.

Bukannya saya benci produk lokal, tapi Lakorn bisa dijadikan contoh positif, terutama jika K membuat web series. Karena, Lakorn tak sepenuhnya bergantung pada rating televisi. Lakorn juga lebih mengedepankan kualitas dibanding kuantitas. Terbukti, rata-rata episode Lakorn paling banyak hanya menyentuh angka puluhan, bukan ratusan atau ribuan seperti sinetron kita.

Dari segi cerita, Lakorn punya paduan cukup unik, antara roman, komedi, atau horor, dengan fokus cerita cukup baik. Misalnya, jika bercerita tentang kehidupan remaja, ceritanya benar-benar membahas soal kehidupan remaja, yang biasanya berkutat pada sekolah, pertemanan, dan percintaan. Gaya ini, mungkin bisa diterapkan di web series K.

Melihat situasinya, andai K punya web series, genre cerita yang paling tepat adalah komedi. Karena, meski dihuni banyak tulisan berkualitas, K punya banyak sisi lucu yang layak diangkat. Misalnya, admin yang pasti akan panas-dingin saat K error, atau Kompasianers yang dag-dig-dug tiap kali akan menerbitkan tulisan. Ada juga banyak hal lain yang bisa diangkat secara jenaka, tapi tetap cerdas. Kebetulan, belakangan ini situasi politik negeri kita sedang panas, jadi lewat web series ini, K setidaknya bisa sedikit berkontribusi menyejukkan suasana.

Terlepas dari diterima atau tidaknya usulan saya ini, andai Kompasiana punya web series, jangan sampai Kompasiana melupakan admin dan Kompasianers. Karena, berkat merekalah Kompasiana bisa sampai di sini. Maju terus, K!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun