Mohon tunggu...
Yose Revela
Yose Revela Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

YNWA. Wonosobo, 14 Juli 1992 yoserevela@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Dua Wajah Inovasi Baru di Liga Spanyol

24 Agustus 2018   01:11 Diperbarui: 24 Agustus 2018   15:56 868
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(sumber: independent.co.uk)

Pada musim kompetisi 2018/2019, La Liga Spanyol menampilkan dua inovasi Dalam artian, La Liga menampilkan dua hal, yang belum pernah diterapkan di kompetisi ini sebelumnya. Dua hal itu adalah penggunaan Video Assistant Referee alias VAR, dan ide menggelar pertandingan La Liga di Amerika Serikat, bekerja sama dengan Relevant, perusahaan entertainment asal Amerika Serikat, dengan ikatan kontrak selama 15 tahun.

Ide ini adalah bagian dari upaya mempopulerkan sepak bola di Negeri Paman Sam, yang kebetulan belum lama terpilih menjadi tuan rumah Piala Dunia 2026, bersama Meksiko dan Kanada.

Jika melihat wujudnya, dua inovasi ini adalah satu paket gebrakan dari La Liga Spanyol, untuk meningkatkan kualitas sekaligus nilai jual mereka. Dalam konteks sepak bola profesional masa kini, ini adalah satu kewajaran, karena dua hal ini sama-sama bertujuan untuk menciptakan nilai tambah buat kompetisi, baik dalam hal teknis maupun komersial.

Tapi, dalam perjalanannya, kehadiran VAR dan wacana menggelar pertandingan di Amerika Serikat menghasilkan dua reaksi berlawanan. Pertama, penerimaan secara positif, dan kedua, penolakan dan ancaman boikot dari para pemain, yang tergabung dalam wadah organisasi Asosiasi Pesepakbola Spanyol (AFE), yang antara lain diwakili oleh pemain bintang seperti Sergio Ramos (Real Madrid) dan Sergio Busquets (Barcelona).

Untuk reaksi pertama, penerimaan secara positif muncul, karena VAR sebelumnya cukup sukses saat diterapkan di Piala Dunia 2018 dan Bundesliga Jerman musim kompetisi 2017/2018. Selain La Liga, Serie-A Italia dan Ligue 1 Prancis juga mulai menggunakan VAR di musim ini.

Secara teknis, penggunaan VAR akan sangat membantu kinerja wasit, sekaligus meminimalkan faktor 'human error'. Khususnya, jika ada momen yang luput dari perhatian wasit, atau jika ada pemain yang melakukan aksi teatrikal di kotak penalti.

Jadi, dengan adanya VAR, diharapkan pertandingan sepak bola di kompetisi Liga Spanyol bisa berlangsung lebih "bersih", tak ada tim yang dirugikan, bebas kontroversi, apalagi perdebatan berkepanjangan pascalaga. Dari sinilah, kualitas kompetisi akan meningkat. Tentunya, ini menjadi harapan semua pihak.

Sayangnya, reaksi berlawanan muncul pada inovasi kedua. Reaksi ini muncul, karena keputusan kerja sama ini diambil LFP, selaku operator kompetisi Liga Spanyol, secara sepihak, tanpa berdiskusi dengan para pemain. Akibatnya, para pemain menolak dan mengancam akan memboikot kompetisi, sampai rencana ini dibatalkan.

Memang, wacana memainkan pertandingan di Amerika Serikat akan menguntungkan dari segi bisnis. Tapi, para pemain akan terforsir secara fisik, karena mereka harus melakukan perjalanan lebih jauh dari biasanya. Jika pertandingan di Amerika Serikat berlangsung di periode sibuk, beban fisik para pemain akan sangat berat.

Sebagai contoh, jika misalnya digelar pertandingan El Clasico di Amerika, padahal El Real dan El Barca harus bermain di Liga Champions Eropa tiga hari berselang, para pemain akan kekurangan waktu istirahat. Alhasil, peluang cedera pun makin besar. Karena para pemain sedang dalam kondisi kelelahan jelang pertandingan. Padahal, untuk bisa mengeluarkan kemampuan terbaik di lapangan, seorang pemain harus berada dalam kondisi fisik bugar.

Selain itu, memainkan pertandingan klasik di luar negeri, justru akan mengurangi daya tarik kompetisi. Karena, pertandingan itu terkesan seperti pertandingan pramusim, tak seintens di kompetisi reguler, karena, para pemain akan bermain hati-hati untuk menghindari risiko cedera.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun