Pada Euro 2016 lalu, Islandia, dan Wales adalah tim debutan, yang sama-sama sukses mencatat kejutan. Di fase kualifikasi, Islandia sukses mengungguli Belanda, semifinalis Piala Dunia 2014. Sedangkan Wales mampu bersaing ketat dengan tim bertabur bintang Belgia. Padahal, kedua tim ini sebelumnya kerap jadi bulan-bulanan di Eropa. Tapi, mereka mampu membalik keadaan, berkat pembenahan manajemen tim yang bagus.
Di Prancis, Islandia dan Wales kembali mencetak kejutan. Islandia, dengan Gylfi Sugurdsson (Everton) sebagai motornya mampu melaju ke perempatfinal, setelah sukses menjungkalkan Inggris. Meski akhirnya kalah 5-2 dari Prancis, mereka sukses meninggalkan dua catatan positif; debut sukses, dan koreo suporter ala bangsa Viking, yang kini mendunia.
Sementara itu, Wales juga mencetak kejutan besar di Prancis. Dengan dimotori Aaron Ramsey (Arsenal), dan Gareth Bale (Real Madrid), The Dragons sukses melaju ke semifinal. Pada prosesnya, mereka sukses menumbangkan Belgia di perempatfinal. Sayang, di semifinal, mereka kalah 0-2 dari Portugal, sang juara turnamen.
Debut sukses di Prancis, membuat Islandia dan Wales tak lagi dianggap remeh. Dalam Pra-Piala Dunia 2018, mereka muncul sebagai kekuatan baru di Eropa. Wales bersaing ketat dengan Serbia, dan Irlandia. Sedangkan Islandia harus menghadapi Turki, Ukraina, dan Kroasia. Sayang, pada laga terakhir kualifikasi, Selasa (10/10, dinihari WIB); keduanya mengalami nasib yang bertolak belakang. Islandia sukses lolos ke Piala Dunia untuk pertama kalinya, sedangkan Wales harus kembali absen. Alhasil, Piala Dunia 1958 masih menjadi penampilan tunggal Wales di Piala Dunia.
Kelolosan Islandia didapat, setelah mereka menang 2-0 saat menjamu Kosovo, berkat gol yang dicetak Gylfi Sigurdsson, dan Johann Berg Gudmunsson. Hasil ini, memaksa Kroasia harus menjalani play-off, untuk lolos ke Rusia, meski pada saat bersamaan, mereka menang 2-0 atas Ukraina di Kiev, berkat dwigol Andrej Kramaric.
Sementara itu, Wales finis di belakang Serbia (lolos), dan Irlandia (play-off), setelah kalah 0-1, saat menjamu Irlandia. Dalam laga ini, gol tunggal James McClean, tak mampu dibalas Wales. Alhasil, kita takkan melihat aksi Gareth Bale di Rusia tahun depan. Tapi, kita akan kembali disuguhi aksi koreo ala Viking milik suporter Islandia.
Nasib bertolak belakang, antara Islandia dan Wales, sekali lagi membuktikan; nasib sebuah tim kadang seperti putaran roda, kadang di atas, kadang dibawah, sulit ditebak. Tapi, inilah sepak bola yang penuh dinamika. Menarik ditunggu, bagaimana perjalanan kiprah Eslandia di Rusia, dan bagaimana kiprah Wales, setelah kegagalan kali ini.
