Kebijakan Gubernur Bangkitkan Jagat Pendidikan NTT dari Tidur

Sebagai anggota masyarakat Nusa Tenggara Timur saya berterima kasih kepada Gubernur NTT, DR. Victor Bungtilu Laiskodat, SH. M.Si yang telah melakukan suatu gebrakan yang baru untuk membangkitkan jagat pendidikan NTT untuk terbangun dari tidur dan mimpi. 

Tentu disadari bahwa siswa masuk sekolah pada jam 5 itu tidak mudah. Namun membaca kebijakan ini dari sudut pandang tertentu dengan tujuan untuk menggenjot mutu pendidikan di NTT, kebijakan ini layak dipertimbangkan. 

Seorang gubernur yang merasa miris dengan kualitas pendidikan di NTT yang selalu menempati nomor buntut, tentu merasa terpanggil untuk secepatnya meraih mimpi meningkatkan pendidikan NTT.

Karena itu beliau melakukan gebrakan itu untuk menghentakkan kaki dan kepala para insan pendidikan di NTT khususnya dan Indonesia umumnya untuk ikut memikirkan nasib pendidikan di NTT.

Dan menurut saya, pak Bungtilu Laiskodat berhasil. Dalam hitungan jam saja, jagat media Indonesia bahkan dunia terhenyak dikagetkan dengan kebijakan seperti itu. 

Luar biasa!

Ada sedikit saja yang bukan pro, tetapi menyampaikan ide dan pendapat untuk mengevaluasi kebijakan tersebut. Tetapi lebih banyak yang langsung menyemprot pak gubernur dengan teori-teori pendidikan mutakhirnya.

Semua orang yang selama ini diam membisu tidak pernah bersuara tentang pendidikan di NTT, bangkit. Semua menyampaikan pendapat, pikiran dan ide mengenai seharusnya menangani pendidikan di NTT. Bahkan menyerang pak gubernur. Itu bukan barang baru di Indonesia. Ulah anak saja, terbongkar seluruh kekayaan dan kejahatan seseorang! Apalagi ulah gubernur, semua programnya langsung dievaluasi......hhh.

Bukan namanya Victor Laiskodat kalau tidak membuat gebrakan. Soal kemudian tercapai atau berjalan atau tidak, itu urusan lain. Tetapi jago buat gebrakan, itu orangnya!

Saya membaca kebijakan pak Laiskodat ini dari sudut pandang keprihatinannya. Beliau baru saja sedikit terangkat 'pamor'-nya sebagai Gubernur NTT oleh kehadiran NONO dari Amarasi, NTT. Dan karena itu, beliau sangat berharap bukan hanya 1 orang Nono, tetapi beratus-ratus bahkan beribu-ribu Nono, supaya mengangkat namanya sebagai gubernur NTT.