Mohon tunggu...
Yon Bayu
Yon Bayu Mohon Tunggu... Penulis - memaknai peristiwa dari sudut pandang berbeda | menolak kampanye kebencian atas nama agama

memaknai peristiwa dari sudut pandang berbeda | menolak kampanye kebencian atas nama agama

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Hadapi Manuver SBY, Megawati Ikuti Cara Jokowi

25 Februari 2018   18:54 Diperbarui: 26 Februari 2018   12:53 3777
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hasto Kristiyanto dan Prananda Prabowo di acara Rakernas PDIP. Foto: KOMPAS.com

Masih ingat ketika Presiden Jokowi menyuruh Gibran Rakabuming Raka menerima kehadiran Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang berkunjung ke Istana? Kini hal yang sama dilakukan oleh Megawati Soekarnoputri. Ketua Umum PDIP ini hanya mengutus anaknya, M. Prananda Prabowo untuk menjawab keinginan AHY bertemu dirinya.

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, AHY mengajak dialog Megawati yang disampaikan saat bertemu di KPU pada acara pengambilan nomor urut partai peserta Pemilu 2019. Wasekjen Partai Demokrat Rachland Nashidik pun membenarkan ajakan AHY kepada Megawati dalam rangka silaturahmi layaknya anak kepada orang tua. Rachland tidak menjawab terkait kemungkinan pertemuan tersebut untuk membahas koalisi antara kedua partai.

Megawati paham, ajakan AHY merupakan bagian dari strategi politik Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) untuk mendongkrak elektabilitas anak sulungnya. 

AHY yang sempat menjadi bulan-bulanan nitizen ketika memutuskan keluar dari militer untuk maju dalam kontestasi Pilgub DKI Jakarta 2017, didekatkan ke kubu Jokowi, dan kini Megawati, untuk mengurangi cibiran publik, sementara di saat bersamaan juga terus melakukan gerilya politik melalui The Yudhoyono Institute (TYI) dan sekarang Komandan Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat untuk menghadapi Pemilu dan PIlpres 2019.

Megawati pun mencontoh cara Jokowi saat menerima kedatangan AHY di Istana. Kala itu, AHY bermaksud melaporkan sekaligus mengundang Jokowi menghadiri launching TYI. Dengan cerdik Jokowi menyuruh Gibran mendampingi dirinya menyambut kedatangan AHY. Jokowi tidak mengajak AHY ke beranda sebagaimana kebiasaan Jokowi menerima tamu yang selevel. 

AHY pun harus puas hanya dilayani oleh Gibran. Sikap Jokowi ini merupakan pesan kepada SBY jika AHY masih anak-anak selevel Gibran---yang disimbolkan dengan gudeg di mana sayuran khas masyarakat Yogyakarta, Jawa Tengah dan Jawa TImur umumnya terbuat dari nangka muda. Itu juga alasan mengapa kemudian Jokowi tidak menghadiri peluncuran TYI.

Langkah Megawati mengutus Prananda jelas merupakan tamparan bagi SBY. Sebab rasanya tidak mungkin ajakan pertemuan AHY kepada Megawati tanpa sepengetahuan SBY. 

Dengan mengutus Prananda, Megawati tengah berpesan jika AHY masih selevel putra sulungnya dari suami pertamanya, Letnan Satu Penerbang Surindro Supyarso tersebut. Jika pun ada pembahasan politik, levelnya hanya berandai-andai karena keduanya bukan decesion maker atau pengambil keputusan. @yb

Artikel ini juga diposting di sini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun