Sementara di situ juga menyajikan banyak ragam adegan yang masuk kategori larangan KPI, yang sayangnya memang dibutuhkan untuk keperluan sinematik.
Padahal, value akhir filmnya sendiri benar-benar penuh makna, menyentuh dan relatable dengan kondisi saat ini.
Atau mungkin saya tidak akan tahu bagaimana kejamnya industri pornografi, jika saja dokumenter After Porn Ends dilarang KPI di Netflix kelak. Karena jika hanya melihat sinopsis, judul dan covernya yang provokatif, pasti kita akan mengambil kesimpulan bahwa dokumenter itu pantas di banned.
Padahal nilai kehidupan dan kenyataan pahit didalam industri tersebut mampu membuat kita berpikir dua kali untuk menyaksikan film porno kembali.
Karena sekali lagi, konten edukatif tak selamanya berasal dari hal-hal yang tampak menyenangkan saja. Justru dari hal-hal pahit atau tabu sekalipun sejatinya mampu memberikan edukasi baru yang tentunya akan membuka mindset baru yang lebih luas.
7.Terhambatnya Proses Kreatif yang Lebih Luas
Dengan perkembangan industri kreatif yang saat ini sedang ada dalam puncak kejayaannya, rasanya pengawasan dan pembatasan yang poin-poinnya sendiri mengandung banyak ambiguitas tak seharusnya diwujudkan dalam tempo sesegera mungkin.Â
Perlu ada kajian mendalam dengan waktu yang tak singkat. Pertimbangan baik buruknya pun harus jelas dan disetujui banyak pihak yang terlibat ataupun beririsan didalamnya.
Karena platform streaming berbayar saat ini juga menjadi media penyalur kreativitas alternatif yang cukup efektif. Film-film yang secara kualitas baik namun tak bisa ditayangkan di bioskop karena terkendala dengan sensor yang bakal luar biasa brutal (The Night Comes for Us misalnya), tentu bakal dipilih untuk ditayangkan di platform streaming yang penontonnya sendiri segmented dan tak bisa diakses sembarangan orang karena harus berlangganan terlebih dahulu.