"A Man Called Ahok", Sajian Inspiratif dengan Visual yang Memanjakan Mata

Rasanya di seantero nusantara tidak ada yang tidak mengenal nama Basuki Tjahaja Purnama atau yang lebih akrab disapa Ahok. Entah karena prestasinya yang cemerlang atau karena beragam kontroversi yang dibuatnya selama menjadi Gubernur Jakarta.

Berangkat dari prestasi, nama besar dan kontroversi dari seorang Ahok, The United Team of Art akhirnya merilis film yang diangkat dari buku berjudul sama karangan Rudi Valinka atau yang dikenal dengan nama dunia maya @kurawa. Dinahkodai oleh Putrama Tuta yang lebih dulu dikenal lewat film Catatan Harian si Boy dan biopik para pendiri Kaskus yaitu Sundul Gan, serta dokumenter band Noah lewat Noah: Awal Semula, A Man Called Ahok tidak hanya menyajikan kisah inspiratif namun juga visual yang indah berkat latar Belitung yang menawan.

Sinopsis

Herworld.co.id

Kim Nam(Denny Sumargo) dan Buniarti Ningsih(Erisca Rein) merupakan pasangan suami istri yang cukup terpandang di Gantong, Belitung. Sebutan Tauke atau bos besar pun melekat pada diri Kim Nam berkat kepemilikan tambang besar yang membantu perekonomian masyarakat setempat serta kedermawanannya dalam membantu setiap orang yang kesulitan. 

Hobi membantu orang-orang tanpa pilih kasih itulah yang terkadang membuat keluarganya sendiri kesulitan keuangan. Bahkan tak jarang Kim Nam meminjam uang ke pengusaha Tionghoa lainnya, Asun(Ferry Salim) hingga jumlah utangnya menggunung.

Tak hanya dermawan, sosok Kim Nam yang berintegritas tinggi, memiliki prinsip kuat, dan benci pada segala macam kegiatan korupsi pada akhirnya membentuk jati diri Ahok remaja(Eric Febrian) beserta 4 orang adiknya.

 Menjadi saksi liciknya oknum pemerintahan(Donny Damara) yang mengharuskan Kim Nam menyediakan uang pelicin, serta proyek pengaspalan jalan dari pemerintah yang dikorupsi oleh seorang pegawai proyek, Hendra(Donny Alamsyah), menjadi kejadian-kejadian penting yang pada akhirnya menggugah Ahok untuk merubah sistem yang salah dan membangun Belitung.

Kepulangan Ahok(Daniel Mananta) setelah lulus kuliah lantas tidak terlalu disambut baik Kim Nam (Chew Kin Wah) yang sudah beranjak tua dan sakit-sakitan. Ahok dianggapnya sudah berubah menjadi anak kota yang hanya memikirkan karirnya dan tidak lagi memikirkan Belitung. 

Sempat mencoba meneruskan usaha Kim Nam, pada akhirnya Ahok sadar bahwa harus ada yang berani mengubah tatanan birokrasi di Belitung. Berbekal semangat nasionalisme serta kompetensi dan integritas tinggi yang ditanam Kim Nam pada Ahok sejak remaja, Ahok pun pulang dan berjuang membangun Belitung.

Kisah Inspiratif untuk Semua Kalangan

M.brilio.net

Jika anda mencari film biopik yang penuh dengan kisah politik, nampaknya tidak akan ditemukan pada film ini. Pasalnya, film ini menitikberatkan hubungan antara anak dan ayah dalam diri Ahok dan Kim Nam.