Mohon tunggu...
Yonathan Christanto
Yonathan Christanto Mohon Tunggu... Penulis - Karyawan Swasta

Moviegoer | Best in Specific Interest Kompasiana Awards 2019

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Menikmati Visual "Pengabdi Setan" Hasil Restorasi dalam Gelaran Vintage Film Festival

31 Maret 2018   08:01 Diperbarui: 1 April 2018   16:20 3707
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hari Selasa yang lalu tepatnya tanggal 27 Maret 2018, saya dan beberapa teman-teman Komik berkesempatan untuk mengikuti acara nobar film Pengabdi Setan tahun 1980 yang telah direstorasi. Adapun acara nobar tersebut merupakan screeningdari gelaran Vintage Fim Festival yang diadakan oleh CGV Cinemas dan dimulai dari tanggal 29 Maret 2018 sampai dengan akhir tahun ini.

Jujur, saya sangat excited untuk menyaksikan kembali salah satu film yang pernah menjadi ikon horror di tahun 1980 tersebut, apalagi kali ini dengan suguhan visual dan sound yang lebih baik karena telah berhasil direstorasi dengan baik. Acara dibuka dengan presentasi dan press conference dari Rama Adrian selaku perwakilan dari GO-Tix yang merupakan platform penyedia tiket Pengabdi Setan ini, kemudian Wisnu Triatmojo selaku Head Marketing CGV Cinemas, Manoj Samtani selaku CEO FLIK, dan Sunil Samtani dari Rapi Film.

"Upaya untuk merestorasi film lawas Indonesia ini sangat kritikal untuk menyelamatkan film-film dari kerusakan", ujar CEO FLIK, Manoj Samtani dalam permulaan press conference. Meskipun proses pengerjaan restorasinya memakan waktu yang cukup lama dan memiliki biaya yang besar, pada akhirnya pertemuan dengan pihak GO-Tix dan CGV Cinemas lah yang akhirnya memantapkan proses kerjasama penayangan film hasil restorasi ini.

Dan pemilihan film Pengabdi Setan tahun 1980 sebagai film pembuka gelaran Vintage Film Festival ini tak lain karena respon yang luar biasa dari penonton terhadap film Pengabdi Setan yang di remake Joko Anwar di tahun 2017 lalu, sehingga diputuskan bahwa penonton harus disuguhkan terlebih dahulu versi aslinya karena hype-nya masih terjaga dengan baik sampai dengan saat ini.

Apa yang akan saya bahas pada tulisan kali ini bukanlah review tentang film ini. Karena review sudah pernah saya buat di bulan September tahun lalu (Film "Pengabdi Setan", Nostalgia Menyambut "Reboot"). Adapun pada tulisan kali ini saya akan membahas hal-hal apa saja yang menarik dari hasil restorasi film ini. Maklum, saya sebelumnya juga sudah pernah beberapa kali menyaksikan film ini dalam versi yang belum di restorasi. Bahkan film ini pun menjadi film horor klasik favorit saya setelah film-film horornya Suzanna.

Oh iya, spoiler sudah pasti akan banyak ditemukan pada tulisan saya kali ini, jadi buat yang belum pernah menonton film ini, tidak suka akan review yang mengandung banyak spoiler, dan berniat menyaksikan film ini di bioskop sebaiknya berhenti membaca sampai di sini, hehehe.

Oke, berikut ulasannya.

Visual

banjarmasin.tribunnews.com
banjarmasin.tribunnews.com
Apa yang penonton harapkan dari sebuah film yang direstorasi adalah kemasan visual atau gambar yang jauh lebih baik dari versi awalnya. Dari yang sebelumnya banyak "semut" sampai seringnya mengalami skip pada scene-scene-nya menjadi lebih jernih, terang dan jelas. Hal tersebut ternyata mampu dihadirkan dengan baik oleh film Pengabdi Setan ini.

Dari permulaan scene di pekuburan saja langsung menunjukkan bahwa film ini memang menyuguhkan visual yang berbeda. Dari mulai latar tempat, pakaian bahkan sampai raut wajah aktor dan aktrisnya mampu ditampilkan dengan baik layaknya film-film produksi zaman sekarang. Warna-warna yang ditampilkan di sepanjang film sangat jelas dan terang, sehingga beberapa saat kita seperti menyaksikan sebuah film baru dengan latar tahun 1980-an.

Kemunculan hantu "ibu" pun saat ini bisa saya nikmati dengan jelas. Sebelumnya ketika saya menonton versi yang belum di restorasi di salah satu televisi swasta pada saat itu, kehadiran "ibu" ini tampak kurang begitu jelas. Meskipun aura seramnya memang tetap ada, namun ketidakjelasan gambar mengakibatkan tingkat keseramannya menjadi kurang maksimal pada saat itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun