Mohon tunggu...
YIA
YIA Mohon Tunggu... Wiraswasta - disini dari sini

Gang gang kota, sudut desa

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Kembang Langit Desa Wisata Kemiren Banyuwangi

12 November 2022   17:09 Diperbarui: 12 November 2022   17:27 976
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tari Gandrung Sebagai Penyambut Tamu (Yonara Intan)

Pagi hari dipinggir sawah gemericik suara air mengalir dari sungai dibawah pedesaan Kemiren menambah kesejukan dan kedamaian. Bentang alam yang rimbun menggambarkan begitu banyak hal yang disimpan sempurna dalam desa ini. Matahari terbit seolah memberi tanda kehidupan yang hangat di desa ini.

Segelas teh hangat menyertai sarapan pagi di komplek penginapan suku Osing di Sukosari, lengkap dengan kue kucur, klemben dan tape buntut. Saya baru pertama kali mencicip tape buntut, tape ketan itu dilipat dalam sebuah daun kemiri sehingga ketika dilipat batangnya menyerupai buntut atau ekor yang panjang berwarna hijau.

Tape Buntut Yang Unik dengan bungkus ramah lingkungan (Yonara Intan)
Tape Buntut Yang Unik dengan bungkus ramah lingkungan (Yonara Intan)

Setelah sarapan, saya berjalan kaki menuju jalan besar di desa. Untuk merasakan hangatnya perumahan Osing. Wisatawan bisa berjalan kaki sejauh 4 km dari jalan besar atau mengendarai sepeda motor. Jalan ini sudah diperbaiki lebih baik dari tiga tahun sebelumnya. Walau curam dan menanjak, masih aman untuk dilalui kendaraan satu sepeda motor.

Setiap tanggal 22 September dirayakan Hari Bebas Kendaran Bermotor atau World Car Free Day adalah salah satu hari penting internasional. HBKB diperingati sebagai inisiatif untuk mendorong pengendara berhenti sejenak dari mengemudi dan menggunakan alternatif kendaraan bermotor. Hari Bebas Kendaraan Bermotor adalah hari yang diperingati sebagai inisiatif dalam rangka mendorong pengendara untuk berhenti sejenak dari mengemudi dan menggunakan alternatif kendaraan bermotor. Tidak hanya untuk pengendara motor saja tetapi juga pengendara mobil. Adira Finance lebih jauh turut mendukung desa wisata dengan mengadakan jelajah desa wisata ramah berkendara

Adira Finance pada Festival Kreatif Lokal mendukung wisata dengan jelajah desa wisata ramah berkendara. Setidaknya 5 desa di Indonesia mewakili desa wisata ramah berkendara yakni  Desa Carangsari, Kabupaten Badung; Desa Wisata Alamendah, Kabupaten Bandung; Desa Sanankerto, Kabupaten Malang; Desa Karanganyar, Kabupaten Magelang; Kampung Wisata Rejowinangun, Kota Yogyakata (adira.id/e/fkl2022-blogger).

Festival Kreatif Lokal 2022 merupakan program CSR Adira Finance di bawah pilar sahabat lokal yang fokus terhadap pengembangan pariwisata, budaya, kearifan lokal, dan pemberdayaan UMKM di Indonesia.

Adira Finance juga bersama Kemenparekraf mengadakan Festival Kreatif Lokal 2022 di 5 Desa Wisata di daerah Jawa dan Bali yang sudah memiliki komponen-komponen pendukung, seperti infrastruktur berkendara, sumber daya manusia, ekosistem pariwisata, dan ekonomi kreatif. Hal itu menjadi wujud Adira berkomitmen pula membantu pemulihan pariwisata dan ekonomi kreatif pascapandemi. Beberapa komunitas motor turut serta untuk touring bersama salah satunya memperkenalkan Desa Wisata Alamendah.  

Melewati jembatan yang sejuk, dengan pohon-pohon besar. Terdapat makam di pertiga jalan. Sedikit lagi akan sampai di perkampungan ramai dan jalan utama. Saya melihat ibu-ibu sedang berbelanja sayur di sebuah toko dengan menggunakan logat bahasa Osing. Bahasa Osing adalah bahasa yang biasa dipergunakan di Desa Kemiren dimana sedikit membedakan dan unik dengan bahasa jawa yakni huruf i dibaca ai, dan huruf akhiran u menjadi au. Sebagai Desa Wisata Ramah Berkendara setidaknya Desa Kemiren memiliki kriteria yakni infrastruktur, sumberdaya manusia dan ekositem yang sesuai. 

Kriteria infrastruktur ini yakni memiliki jalan minimal dua jalur, kualitas jalan akses masuk ke desa sudah hotmix, terdapat lampu lalu lintas dan penerangan yang baik, kualitas marka jalan yang baik, terdapat SPBU atau minimal stasiun pengisian bahan bakar mini (pertamini), terdapat bengkel. Di beberapa titik terdapat pertamini milik warga. Ketika hari libur, para wisatan bersepeda justru akan dengan mudah menjangkau desa ini. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun