Mohon tunggu...
yona listiana
yona listiana Mohon Tunggu... Desainer - penjahit

suka mancing

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Puasa, Momentum Hentikan Ujaran Kebencian

12 Mei 2018   16:15 Diperbarui: 12 Mei 2018   16:18 479
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Empat sampai lima tahun ini kita dipenuhi dengan over informasi, baik melalui komunikasi langsung sampai pada media sosial. Seringkali informasi yang kita terima penuh caci maki dan kebencian. Bahkan sering disampaikan tanpa mengindahan sopan santun atau etika.

Media sosial memang memungkinkan itu karena ujarannya dilakukan secara tak langsung. Sehingga pengujar tak bertemu secara langsung. Pengujar juga relative cepat mendapat endukung tanpa bertemu langsung sehingga itu menjadi viral. Keadaan itu membuat firnah dan ujaran negative termasuk ujaran kebencian tumbuh subur di Indonesia. Satu kelompok akan menjauhi kelompok lainnya yang berbeda dan kerukunan menjauh.

Celakanya, hal itu tidak hanya berlaku pada kaum milenial yang akrab dengan gawai saja. Tetapi justru diramaikan oleh kaum senior yang notabene sudah makan asam garam kehidupan. Malah tak jarang tokoh-tokoh atau pejabat yang selayaknya memberikan teladan, juga larut dalam ombak ujaran kebencian itu.

Mereka berada di berbagai grup eksklusif seperti wa dan facebook, atau juga twitter. Mereka juga banyak memberikan komentar-komentar atas berita-berita online yang memberitakan sesuatu.

Dan setiap hari udara informasi seperti dipenuhi dengan ujaran caci maki dan saling benci karena berpedaan pendapat. Bila ada yang ngin mendamaikan, sering kalah karena ujaran-ujaran itu tak habis-habisnya saling serang. Dari subuh ke subuh lagi, seperti tidak ada lagi ruang untuk bernafas lebih panjang tanpa ada ujaran kebencian. Persaudaraan dan pertemanan seperti tak nampak lagi.

Tak sampai seminggu lagi, kita sampai pada bulan suci yaitu Ramadhan. Bulan itu bisa disama artikan dengan bulan yang penuh ketaatan kepada Alloh, mendekatkan diri dan berbuat seanyak mungki untuk kebajikan dan kebajikan. Bulan itu juga di sebut bulan pengampunan.

Makna puasa endiri dalam bahasa Arab berarti shaum dan Siyam. Kata shaum berarti untuk menjauhkan diri dari sesuatu, menahan diri , untuk mencegah diri dalam bahasa Arab

Ada hadist yang terkait dengan hal berpuasa :  .

Demi Dzat yang diriku ada ditangan-Nya, sesungguhnya bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada bau minyak kasturi. Dia tidak makan, tidak minum, dan tidak berhubungan dengan istrinya karena-Ku. Tiap-tiap amal bani Adam baginya, kecuali puasa. Ia untuk-Ku dan Aku yang akan memberinya pahala. (HR. Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah, Al-Lu'lu wal Marjan, hal.706)

Hadist itu ingin mengatakan bahwa semua amal ibadah umat muslim berliat-lipat pahala dan ganjarannya di depan Alloh.

Karena itu mengingat ganjaran yang dijanjikan Alloh dalam menyongsong bulan Ramadan ini, marilah kita berhenti saling menghujat, mencaci maki dan melontarkan ujaran-ujaran kebencian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun