Mohon tunggu...
Yolis Djami
Yolis Djami Mohon Tunggu... Dosen - Foto pribadi

Tilong, Kupang.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Belajar = Pemaksaan Pembiasaan Diri

22 September 2021   18:03 Diperbarui: 22 September 2021   18:06 198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suka membaca: hotcourses.co.id

Tadi pagi adalah pertemuan perdana dengan mahasiswa baru di mata kuliah yang kuasuh. Dalam pertemuan itu, kami hanya bercakap-cakap saling berkenalan. Karena itu, tidak ada penyajian materi pembelajaran. Itu memang biasa aku lakukan di setiap angkatan.

Aku sengaja menciptakan suasana itu dengan alasan tertentu. Agar pada saat kuliah serius tidak ada alasan yang remeh temeh. Atau biasanya mereka bersembunyi di balik kemalasan. Untuk menghindari hal-hal itu, aku habiskan satu pertemuan untuk membuat kesepakatan-kesepakatan dengan mereka.

Dengan membangun kesepakatan itu, mereka akan menghukum dirinya sendiri ketika mereka berbuat. Entah sengaja atau pun tidak. Misalnya tentang keterlambatan. 

Aku beritahukan untuk mengatur waktu dengan baik. Kami sepakat bahwa kalau terlambat satu menit pun adalah terlambat. Jadi tidak ada hak masuk kelas, silakan rehat di luar.

Aku juga membangun paradigma mereka tentang kenapa mereka ada di prodi ini. Apakah mereka dipaksa atau sekedar ikut-ikutan atau memang pilihan terbaiknya. Dari situ akan kelihatan anak serius belajar atau tidak.

Dan rerata mereka mengatakan bahwa prodi ini adalah pilihannya. Bukan paksaan atau ikut-ikutan orang lain. Semoga jawaban mereka adalah yang sesungguhnya. 

Tetapi seandainya tidak pun aku tidak punya hak apa-apa untuk membatalkannya. Atau menyuruhnya pindah prodi atau keluar sekalian.

Sebab mereka sekolah untuk dirinya sendiri bukan untuk orang lain. 

Jadi benar atau bohong yang mereka sampaikan itu tidak berdampak apa-apa padaku. Aku juga tidak menuntut harus benar informasi yang mereka sampaikan. Berbohong atau tidak adalah hak setiap orang.

Intinya, tadi aku hanya cerita-cerita ringan dengan mereka tentang dunia kampus. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun