Mohon tunggu...
Yohanes Ishak
Yohanes Ishak Mohon Tunggu... Jurnalis - Penulis Olahraga, Hiburan, dan lain-lain

1 Korintus 10:13 || Jika ingin bekerjasama atau menulis ulang konten yang saya buat, silahkan hubungi email: Yohanes.Ishak92@gmail.com ||

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Ceritaku sebagai Keluarga Minoritas yang Merasakan Hangatnya Bulan Ramadan

7 April 2022   11:26 Diperbarui: 7 April 2022   11:55 656
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi toleransi beragama (Foto: Republika).

Umumnya, memasuki bulan puasa di bulan Ramadan dijalankan oleh seluruh umat Muslim di dunia, tak terkecuali di Indonesia. Namun pada kenyataannya, bulan Ramadan ini juga turut dirasakan oleh kepercayaan manapun, termasuk saya yang seorang Kristen dari etnis Tionghoa.

Artikel yang saya buat ini bukan untuk membanding-bandingkan atau membahas kepercayaan mana yang lebih baik, tetapi lebih ke toleransi yang saya rasakan sejak kecil hingga sekarang.

Sejak kecil, keluargaku tinggal di lingkungan yang benar-benar dikelilingi oleh seluruh umat Muslim, bisa dibilang daerah perumahan saya dulu di Kawasan Kemayoran hanya ada dua orang saja yang beragama Kristen dan beretnis Tionghoa.

Namun semua itu bukanlah masalah, karena Puji Tuhan seluruh warga tempat saya tinggal dulu benar-benar menjalankan toleransi beragama yang sangatlah tinggi.

Yang saya ingat, ketika memasuki bulan Ramadan saat berpuasa seperti ini, beberapa tetangga terkadang bergantian memberikan kami menu berbuka mereka, seperti ketupat, takjil, dan sebagainya.

Tak jarang ayah dan almh. Ibu saya juga dulu sempat membuatkan makanan untuk sejumlah tetangga dan mengundang mereka untuk berbuka puasa di rumah kami.

Nantinya, saat Hari Natal kami bergantian memberikan mereka beberapa makanan atau parsel.

Apa sampai situ saja? Jelas tidak, saat momen Idul Adha pun sejumlah tetangga ada pula yang memberikan hasil kurban mereka, ada yang memberikan daging kambing dan juga daging sapi.

Sebaliknya, saat sedang Hari Raya Sincia atau Imlek giliran kami yang lagi-lagi memberikan mereka makanan khas Tionghoa yang tentunya halal dan juga sejumlah kue-kue yang dibuat oleh almh. Ibu saya.

Mereka juga beberapa kali tak jarang berkunjung ke rumah kami atau sebaliknya kami yang ke rumah mereka untuk saling bertegur sapa atau bersilatuhrami untuk menjaga relasi hubungan yang baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun