Mohon tunggu...
Yohanes De Britto Wirajati
Yohanes De Britto Wirajati Mohon Tunggu... Penulis - Dosen Jurusan Seni Murni FSRD ISI Surakarta

Dosen/Peneliti/Penulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Membaca Masyarakat dan Sejarah Indonesia dari Kacamata Jean Gelman Taylor

30 Oktober 2020   05:55 Diperbarui: 30 Oktober 2020   05:55 303
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Buku Indonesia : People and Histories karangan Jean Gelman Taylor adalah sebuah narasi tentang sejarah wilayah Indonesia dari sudut pandang terbentuknya sebuah masyarakat Indonesia. Pada bagian Preface, Taylor menuliskan;

"In this book I tried to establish links between Indonesian communities, to show why, historically, they have reasons to live together in one nation and, at the same time, to show histories of difference." (hal.xvii)

 

            Buku Indonesia : People and Histories ditulis dengan tujuan memberikan latar belakang sejarah dari alasan-alasan hidup bersama orang-orang di Indonesia sebagai suatu bangsa, sekaligus menunjukkan sebuah narasi sejarah tentang keragaman.

            Tema besar dari buku ini adalah mobilitas dan pergerakan dari orang-orang di wilayah Indonesia, yang berpengaruh terhadap terbentuknya masyarakat Indonesia itu sendiri. Hal ini dituliskannya dalam kutipan berikut;

"A major theme of this book is mobility, especially the mobile man. Wandering holy men, traveling scholars, traders, porters, rebelprinces, and thugs (sometimes called local heroes) journey through texts written by Indonesians and outsiders." (hal.xix)

            Pada bagian Introduction, Taylor menuliskan bahwa buku Indonesia : People and Histories adalah sebuah buku sejarah sosial (hal.2). Buku ini menarasikan tentang sejarah dari interaksi antara orang-orang yang melakukan perjalanannya di wilayah Indonesia. Taylor menuliskan tentang besarnya pengaruh dari pertemuan orang-orang dari Asia dan Eropa di wilayah kepulauan Indonesia dalam membentuk sejarah masyarakat Indonesia moderen.

            Taylor, masih dalam bagian Introduction, mendeskripsikan Indonesia sebagai negara yang luas (peringkat 4 sedunia), kaya akan sumber daya alam, banyak menerima dan bantuan dan investasi dari negara-negara Barat dan juga Jepang, memiliki populasi penduduk muslim terbesar, terdiri atas 27.506 pulau dan berpenduduk 230 juta jiwa. Sebagai sebuah wilayah yang memiliki pemerintah, di Indonesia telah berkembang beberapa bentuk pemerintahan. Berawal dari bentuk pemerintahan monarki, wilayah-wilayah di kepulauan Indonesia dipimpin oleh raja-raja. Semenjak kedatangan Belanda ke kepulauan Indonesia, maka bentuk pemerintahan pun berubah menjadi bentuk pemerintahan kolonial. Baru setelah proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945, bentuk pemerintahan di kepulauan Indonesia berubah menjadi republik.

            Berkaitan dengan sejarah keragaman, selain dikenal sebagai sebuah negara dengan jumlah penduduk muslim terbesar, di Indonesia juga terdapat sebuah kuil candi Buddha terbesar bernama Borobudur, praktek keagamaan Hindu di pulau Bali dan juga kelompok masyarakat Kristiani di seputaran pulau Jawa. Selain itu, konsep tentang Indonesia menurut Taylor juga merupakan hasil dari pertemuan beragam pemikiran para tokohnya, seperti Sukarno, Maria Ulfah Santoso, Pakubuwono X, Kartosuwiryo dan Tan Malaka. Bahkan ide dan cita-cita akan terwujudnya wilayah Indonesia yang merdeka dari penjajahan juga melahirkan beragam peperangan dan perlawan dari pribumi terjajah terhadap pemerintahan penjajah kolonial.

            Taylor menuliskan bahwa, sekarang ini, terjadi perdebatan antar orang-orang di Indonesia mengenai bagaimana seharusnya pemerintahan di jalankan, hak-hak seperti apa yang harus dibatasi demi terwujudnya keuntungan bagi setiap orang dan kearah mana pembangunan negara tersebut harus digerakkan. Keterbukaan dan keseimbangan atas perdebatan-perdebatan tersebut baru muncul pasca lengsernya Suharto dari puncak pimpinan pemerintahan republik Indonesia pada tahun 1998.

Bab I : "Early Beginnings : Histories Through Material Culture"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun