Mohon tunggu...
Yohanes WidiantoSPd
Yohanes WidiantoSPd Mohon Tunggu... Guru - Guru

Menjadi guru harus selalu beljar, karena ilmu terusberkembang. Semua itu berguru untuk pengembangan diri dan orang lain

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Koneksi Antar Materi Modul 2.3.a.7 (Coaching untuk Supervisi Akademik)

7 Oktober 2022   00:00 Diperbarui: 7 Oktober 2022   00:01 341
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Coaching merupakan  hubungan kemitraan dengan klien, dalam suatu percakapan yang kreatif,dan memicu pemikiran untuk memaksimalkan potensi pribadi  dan profesional klien.   Coaching  bertujuan untuk menuntun coachee menemukan ide baru atau cara untuk mengatasi  tantangan yang dihadapi atau mencapai tujuan yang dikehendaki.  Coach dan coachee merupakan  dua orang atau lebih yang berinteraksi atau berdiskusi yang memiliki hubungan kesetaraan.

Coaching dalam dunia pendiidkan dapat dilakukan antara kepala sekolah sebagai coach dan guru sebagai coachee,  atau guru dengan sesama guru  ( masing masing ada yang berperan sebagi coach dan lainnya coachee  atau guru (sebagai coach ) dengan murid ( sebagai coachee ).  Sejalan dengan pemikiran  Ki Hadjar Dewantoro  bahwa  coaching menjadi salah satu proses menuntun  belajar murid melalui  pertanyaan  pertanyaan reflektif  untuk  mencapai kodratnya

Pada proses coaching sangat diperlukan keterampilan asking dari coach dalam rangka menggali, dan menuntun coachee untuk menemukan solusi dari masalahnya, melaksakan dan merasakan dampaknya sendiri. Proses coaching yang berhasil akan menghasilkan kekuatan bagi coach dan coachee untuk mengembangkan diri secara berkesinambungan.

Untuk mewujudkannya maka sangat penting memahami paradigma berpikir coaching diantaranya : 1)Fokus pada coachee, 2) bersikap terbuka dan rasa ingin tahu lebih banyak, 3) memiliki kesadaran diri yang  kuat, 4)membantu coachee melihat peluang peluang baru. Selain itu penting memahami prinsip prinsip coaching yaitu: kemitraan, percakapan Kreatif dan memaksimalkan potensi.

Choaching yang  berhasil dicirikan dengan perubahan cara pandang atau cara pikir atau choachee menemukan ide ide kreatif atas tantangan yang dihadapi . 

Oleh karena coach wajib memiliki kompetensi  Presence  ( yaitu kehadiran penuh jiwa, raga pikiran terarah bagi coachee, sabar terbuka ) , mendengarkan dengan aktif ( kemampuan menyimak pembicaaran /diskusidan memahami maksudnya) serta mengajukan pertanyaan berbobot ( pertanyaan terbuka dimana coahee dirangsang untuk berefleksi memenukan ide ide baru )

Secara sederhana agar kegiatan coaching berjalan optimal memcapai tujuan, maka percakapannya menggunakan alur  " TIRTA ".   Langkah pertama adalah menemukan tujuan (  T),  selanjutnya  Identifikasi  ( I ) maksudnya  menemukenali  situasi yang dihadapi, apa yang melatarbelakangi, situasi apa yang diharapkan.

Selanjutnya  Rencana Aksi  ( R) yaitu kegiatan setelah menemukenali situsi saat ini dan harapan yang hendak dicapai  maka perlu membuat langkah langkah untuk mencapainya melalui rencana aksi dan terakhir  Tanggung jawab (TA)   yaitu komitmen atas rencana yang disusun. Ini dapat juga disebut kontrol atau monitor sejauh mana rencana aksi dilaksankan.

Pembelajaran Coaching supervisi akademik ini ( modul 2.3) terkoneksi dengan  modul 2.1 ( Pembelajaran  untuk memenuhi Kebutuhan Murid )  dan modul 2.2 (  Pembeajaran Sosial dan Emosional ).

Semua guru pasti melihat, merasakan dan menyadari bahwa murid muridnya beragam latar belakang, budaya, kemampuan, minat, bakat.  Maka peran guruadalah memfasilitilasi agar kebutuhan murid yang beragam itu terfasilitasi dengan pembelajaran berdeferensiasi.

Oleh karena itu guru sebaiknya memahami , gaya belajar murid, minat dan bakat agar dalam pendampingan belajar guru mampu  memfasilitasi  mereka bertumbuh dan berkembang dalam sikap siritual dan sosial, pengetahuan dan keterampilan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun