Bagi pria yang akhir-akhir ini sering dilanda lupa, cepat lelah, mudah marah dan Mood berubah, bisa jadi itu adalah tanda-tanda dari gejala awal dari andropause. Jika kaum perempuan mempunyai limit dalam kehidupan seksualnya atau yang sering disebut menopause, laki-laki juga mempunyai gejala tersebut dengan nama andropause.
Bedanya, andropause yang di derita oleh para pria biasanya tidak langsung menyetop pertumbuhan hormon seperti yang terjadi pada perempuan. Namun, turunnya hormone tersebut secara bertahap. Penurunan hormone testoteron itu sesuai dengan bertambahnya usia dan hal itu dimulai dari usia 30 tahunan.
Jika tidak segera diatasi, penurunan tersebut dapat menyebabkan seorang pria kalah dalam pertarungan di ranjang. Hal itu juga akan berimplikasi pada kondisi kehidupan dalam berkeluarga. Gejala-gejala lain dari kondisi medis tersebut adalah libido rendah, disfungsi ereksi, kekurangan energy, susah tidur.
Mengingat bahwa puncak hormon pertumbuhan laki-laki itu terjadi pada usia 20 tahunan dan dari jumlah puncak hormon itu akan menurun sekitar 14 persen setiap sepuluh tahun sesudahnya.
Jadi kalau di perkirakan pada saat usia 40 tahun, hormone pertumbuhan bisa hilang hampir setengahnya, lalu pada umur 80-an hanya tersisa beberapa persen hormon testoteron pada pria tersebut.
Namun jangan kuatir karena berbagai efek andropause bisa di atasi dan di kurangi dengan perubahan pola hidup dan berbagai pengobatan-pengobatan yang sesuai di rumah sakit.
Pola hidup yang dimaksud adalah dengan pola makan sehat dan pastinya rutin untuk berolahraga. Namun berbagai pola tersebut juga jangan lupa harus disesuaikan dengan usia. Hal itu juga termasuk dengan pola tidur yang cukup yaitu delapan jam dalam sehari.
Untuk pengobatan melalui medis juga bisa dilakukan dengan pemberian hormone testosteron atau dengan pengobatan sulih hormone atau yang juga di sebut hormone replacement therapy (HRT).