Mohon tunggu...
Yogie Wijaya
Yogie Wijaya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Taruna Politeknik Keselamatan Trasportasi Jalan

Seorang mahasiswa yang aktif dan berjiwa sosial tinggi.

Selanjutnya

Tutup

Film

Sebuah Kisah dari Praha untuk Indonesia

30 November 2022   14:33 Diperbarui: 1 Desember 2022   09:44 217
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam sejarah bangsa indonesia banyak hal yang mungkin belum kita tau dan kita cermati. untuk mengetahui itu semua kita perlu banyak belajar dan mencari tau tentang sejarah. Sejarah bisa dikemas dalam berbagai cara, kali ini yang saya bahas dalam bentuk film.

Seperti apa sejarah yang tersembunyi dalam film ini ? mari kita simak bersama. 

Banyak kejadian yang terjadi sebelum dan sesudah kemerdekaan Republik Indonesia pada tahun 1945. Salah satunya tentang perubahan politik yang terjadi di Indonesia, yaitu perubahan dari Orde lama ke Orde baru, yang mengakibatkan banyak pelajar Indonesia yang tidak bisa Kembali ke tanah air. Salah satunya adalah Pak Jaya. Film yang akan dibahas kali ini adalah film dengan judul Surat Dari Praha yang disutradarai Angga Dwimas Sasongko. Dalam film ini diketahui hanya ada 4 tokoh penting saja. Mereka adalah Julie Estelle sebagai Larasati, Tio Pakusadewo sebagai Pak Jaya, Widyawati sebagai Bu Sulastri, dan Rio Dewanto sebagai Dewa. Keempat tokoh ini saling berhubungan dan penting, jika ada satu saja tokoh yang kurang maka bisa berdampak pada alur cerita film tersebut.

Pak Jaya yang Bernama asli Tio Pakusadewo pria yang lahir di Jakarta 02 september 1963, adalah alumni Chales University, Praha, Republic Ceko. Yang mempunyai 4 keahlian yaitu antara lain : Padegogi ( ilmu Pendidikan), Psikologi ( ilmu kejiwaan), Kultur politik dan , Media massa. Pak Jaya adalah tokoh  utama dalam film ini.

Film diawali dengan kedatangan sosok Dahayu Kemala Larasati ( Julie Estelle ) ke rumah sakit untuk bertemu ibunya yang Bernama Sulastri ( Widyawati ).  Saat larasati menemui ibunya, ibunya hanya terbaring lemas di ranjang rumah sakit. Larasati yang telah lama menghilang akhirnya kembali menemui ibunya, dengan tujuan meminjam sertifikat rumah untuk keperluan pribadinya. Tak ada kesan harmonis antara anak dan ibu tersebut. Dengan penuh paksaan dan tekanan akhirnya tak lama kemudian ibu Sulastri meninggal dunia. Setelah selang sehari setelah wafatnya, larasati langsung meminta dibacakan surat wasiat yang ditinggalkan oleh mendiang ibunya. Dan wasiat itu adalah meminta tanda tangan di  sepucuk surat dan ada kotak yang harus diantarkan ke Praha.

Sesampainya di Praha,  Laras langsung mendatangi alamat yang telah diberikan, yaitu alamat apartemen Pak Jaya yang sama sekali belum di kenalnya. Laras memaksa Pak Jaya untuk menandatangani surat dan dan menerima kotak tersebut, namun pak Jaya langsung menolaknya mentah- mentah dan mengusir Laras tanpa alasan yang jelas.

Namun malang, saat pulang dari rumah Pak Jaya,  laras dirampok oleh sopir taksi. Tak ada pilihan lain karena dia tak punya siapa- siapa di Praha, akhirnya dia Kembali ke apartemen pak Jaya dan menginap untuk sementara waktu sampai kedutaan besar memberikannya jalan keluar. Akhirnya Pak Jaya terpaksa menerima Laras untuk sementara waktu.

Saat Laras tinggal Bersama pak Jaya, Laras berusaha keras untuk meluluhkan hati pak  Jaya agar mau menerima wasiat dari ibunya. Karena penasaran mengapa pak Jaya tak mau menerima wasiat itu, akhirnya Laras membuka kotak tersebut. Ternyata kotak tersebut berisi ratusan surat yang jumlahnya 136 surat yang dikirim pak Jaya untuk ibunya laras. Satu persatu surat mulai dipahami Laras, dan akhirnya dia  paham kenapa Pak Jaya tak mau menerima kotak tersebut. Sulastri memang sah menikah dengan ayah Laras, tetapi rumah tangga mereka berdua tak berjalan harmonis dan bahagia. Akhirnya Larasati pun tumbuh menjadi seseorang yang mempunyai kepribadian yang keras. Penyebabnya tidak lain adalah orang dari masa lalu ibunya yang masih memberikan janji cinta sejati, yaitu Pak Jaya.

oip-1-63872c2348feef436e517f72.jpeg
oip-1-63872c2348feef436e517f72.jpeg
Film surat dari praha mengangkat drama percintaan yang berbalut sejarah dan polemik  politik di Indonesia pada tahun 1965 silam.  Pak Jaya adalah seorang mahasiswa Praha yang tidak bisa Kembali ke tanah air Indonesia  untuk waktu yang cukup lama karena idealismenya menentang dan menolak orde baru. Keputusan ini membuat Pak Jaya kehilangan  kewarganegaraaan , kebersamaan Bersama keluarga, dan cinta sejatinya, yaitu sulastri. Selama puluhan tahun dia hidup dengan keberanian dan kesendirian. Meski begitu dia tak kecewa dan tak menyesal dengan pilihannya, Pak Jaya banyak belajar seperti  memaafkan, mengiklaskan, serta berdamai dengan masa lalu.

Pada saat Orde baru waktu itu  terjadi likuidasi fisik politis notabennya pembunuhan pembunuhan yang tidak pernah berdasarkan hukum, contohnya pembunuhan para jendral yang diterbitkan di koran pada tahun 1963. Pak Jaya tak setuju dengan orde baru karena rezim orde baru tidak menghargai HAM dan satu hal yang dipegang oleh pak Jaya adalah saya tidak bisa membiarkan HAM diinjak injak oleh siapapun dan kapanpun. Begitu besar semangat pak Jaya untuk memperjuangkan semua itu.

Pada waktu itu, jika Pak Jaya tidak setuju dengan orde baru akan dipulangkan dengan konsekuensi pulang sebagai tahanan politik kelas C karena dianggap komunis dan pendukung soekarno. Dan jika tidak pulang , maka passport nya tidak akan di perpanjang dengan begitu Pak Jaya menjadi orang yang tidak berkewarganegaraan. Selama berpuluh-puluh tahun , akhirnya pak Jaya mengambil kewarganegaraan Ceko. Dan akhirnya beliau hidup selama puluhan tahun disana dengan kewarganegaraan Ceko yang semestinya orang asli Indonesia atau WNI. Film ini benar benar mengisahkan perjuangan seseorang untuk berjuang melawan hal-hal yang salah. Ham dan perikemanusiaan memang harus selalu di junjung tinggi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun