Selama masa pandemi ini banyak sekali perubahan kegiatan yang kita lakukan, dari yang biasanya kita lakukan secara manual kini harus dilakukan dengan Work From Home (WFH). Tidak hanya itu mahasiswa yang biasanya melakukan kegiatan belajar tatap muka sekarang berubah dengan sistem Darling.Â
Secara tidak sadar perubahan kegiatan ini lebih banyak menghabiskan waktu seseorang di depan layar perangkat digital atau gadget. Aktivitas ini mengakibatkan bertambahnya intensitas cahaya biru dari gadet yang diterima oleh mata. Hal ini tentu saja berbahaya bagi kesehatan mata seseorang.
sumber utama cahaya biru atau "Blue Light" adalah matahari. salah satu alasan mengapa cahaya biru menjadi penting untuk di simak adalah karena cahaya High Energy Visible (HEV) yang bisa mengacu pada panjang gelombang biru, dan cahaya HEV juga bisa didapatkan dari layar perangkat digital.
Banyak sekali dampak yang dihasilkan jika mata seseorang terlalu sering terpapar cahaya biru. Radiasi pada cahaya biru bisa mengakibatkan ketegangan pada mata yang dapat menjadi faktor terjadinya penyakit lainnya, seperti katarak, rabun, hingga kebutaan.Â
untuk mencegah terjadinya kerusakan pada mata, ada beberapa cara yang dapat dilakukan diantaranya:
1. Jaga jarak mata
jaga jarak mata dengan layar gadget setidaknya 30 cm, dan di selingi istirahat setiap 30 menit sekali.
2. Gunakan pelindung layar yang memiliki Blue Screen Shield.
tutupi layar gadget dengan pelindung layar khusus cahaya biru. namun beberapa gadget sudah di lengkapi dengan mode malam untuk mengurangi radiasi cahaya biru.
3. Konsumsi makanan yang mengandung antioksidan.
tingkatkan produksi antioksidan dengan banyak mengkonsumsi makanan seperti buah dan sayur. wortel adalah solusi yang tepat untuk kesehatan mata, karena mempunyai kandungan lutein dan zeaxanthin, yakni antioksidan alami yang mampu melindungi retina dan lensa mata.