Kegiatan ekstrakulikuler sepak bola menjadi salah satu kegiatan ekstrakulikuler yang tetap bertahan di Sekolah Dian Harapan Cikarang selama beberapa tahun sejak kegiatan tersebut diadakan. Dengan jumlah peserta sebanyak 25 peserta, kegiatan ekstrakulikuler ini menjadi yang terbesar ke-3 dari keseluruhan ekstrakulikuler.Â
Berdasarkan penuturan dari Mr. Ando selaku pembimbing ekstrakulikuler sepak bola, kegiatan ini telah mempersembahkan beberapa piala bagi sekolah, di antaranya Juara I Piala Avensis di Sekolah Pelita Harapan Cikarang pada 2017 & 2018 serta Juara III DH Cup 2019.
Berdasarkan hasil diskusi penulis dengan beberapa peserta elektif ini, alasan dari besarnya animo siswa terhadap kegiatan ini adalah karena adanya kompetisi yang secara pasti akan diikuti setiap tahunnya, sehingga dianggap bisa menambah pengalaman dan jam terbang bagi para siswa.
Dalam ektrakulikuler ini, guru pembimbing membentuk 3 tim, di mana setiap tim memiliki 8 pemain, dan terdapat 1 tim yang memiliki 9 pemain. Pada awalnya, guru pembimbing akan meminta salah satu siswa untuk memimpin pemanasan. Setelah itu, setiap tim akan diberikan waktu untuk melakukan latihan ringan, seperti mengoper, menendang, dan melakukan sprint, dengan waktu + 7 menit per kegiatan. Setelah selesai melakukan latihan ringan, guru pembimbing akan menentukan siapa 2 tim pertama yang akan bermain, di mana pergantian tim akan dilakukan setelah salah satu mencetak 1 gol, dengan waktu bermain maksimal adalah 10 menit per pertandingan.
Rencananya, kegiatan ekstrakulikuler ini akan mengikuti turnamen Avensis pada tahun 2020 mendatang. Persiapan sudah dilakukan sejak bulan November, di mana nantinya akan dipilih 15 pemain terbaik. Persiapan yang dilakukan adalah dengan menggelar latihn bersama siswa SMP di luar jam ekstrakulikuler, yaitu di hari Senin saat pulang sekolah.
Dalam persiapannya, Mr. Ando selaku pelatih terus menggenjot fisik pemain sambil memikirkan formasi yang sesuai dengan tipikal bermain anak-anaknya. Saat diwawancarai setelah kegiatan ekstrakulikuler, beliau menuturkan bahwa klemahan para pemain adalah tidak adanya penyerang murni maupun gelandang yang cukup kreatif untuk mampu menusuk ke daerah pertahanan lawan, sehingga tim terlihat hanya selalu bermain bertahan ataupun menyerang dengan kondisi yang tidak ideal. Selain itu, kondisi fisik yang dianggap mudah lelah dan terkesan 'kalah lari' dari pemain lawan.
Lalu, bagaimana kira-kira hasil yang bisa diberikan tim ini untuk sekolah? Mari, kita dukung tim sepakbola SMA Dian Harapan Cikarang pada 28 Januari mendatang! Â