Mohon tunggu...
yeti novitasari
yeti novitasari Mohon Tunggu... Guru - yetinovitasari

lahir tanggal 05 - 05-1998 di cempaka nuban, kec. batanghari nuban, kab. lampung timur

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Memutus Mata Rantai Covid-19, Dosen Unila Ajarkan Pembuatan Handsanitizer Berbasis Alkohol dan Daun Sirih

20 September 2020   17:52 Diperbarui: 20 September 2020   18:14 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kini Indonesia tengah menyambut kehidupan new normal, yaitu perubahan pola hidup di masa pandemi COVID-19. Virus COVID-19 umumnya ditularkan dari orang ke orang melalui droplet atau kontak langsung (misanya berjabat tangan atau cipika cipiki). Namun ada juga kemungkinan penularan melalui kontaminasi benda yang disentuh oleh pasien positif COVID-19. 

Hal ini yang mendasari pentingnya meningkatkan pola hidup bersih dan sehat. Rajin mencuci tangan dengan air mengalir dan menggunakan handsanitizer. Dengan latar belakang ini, Tim pengabdian Universitas Lampung mengadakan pelatihan pembuatan handsanitizer.

Selama dua hari, yaitu Sabtu dan ahad, 25-26 Juli 2020, Tim Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Lampung mengadakan sosialisasi dan praktik pembuatan handsanitizer. Produk yang dibuat adalah, handsanitizer berbasis alkohol dan berbasis daun sirih. 

Kegiatan yang dihadiri oleh para pengurus dan anggota PKK Desa Fajar Baru ini dilakukan di Balai Desa Fajar Baru, Kecamatan Jati Agung, Lampung Selatan. 

Menjalankan Program Pengabdian kepada Masyarakat, Agung Abadi Kiswandono sebagai Ketua Tim menerangkan bahwa "penggunaan handsanitizer berbasis alkohol dan alami daun sirih  sejalan dengan program pemerintah dalam mengantisipasi penyebaran Corona virus Disease (Covid) 19 dan memutus mata rantai penyebarannya".

img-20200920-wa0031-5f6733fd097f36679d7a02b3.jpg
img-20200920-wa0031-5f6733fd097f36679d7a02b3.jpg
Kegiatan dengan judul "PKM Pelatihan dan Pendampingan Home Industry Produk Handsanitizer Kelompok PKK Desa Fajar Baru: Produksi, Pengepakan Dan Merk Produk"  juga hadir tim pengabdian Rizky Prabowo dan Pigo Nauli. Agung Abadi Kiswanono, dalam sambutannya mengatakan bahwa "mulai saat ini marilah kita menerapkan pola hidup bersih dan sehat sehingga dengan demikian kita dapat mencegah wabah Covid 19 yang melanda negeri kita ini" Selanjutnya,  Wakil ketua PKK desa Fajar Baru, Herdiana memberikan sambutan yang antusias dan apresiasi kepada tim. "ditengah pandemi covid 19 yang sedang berlangsung, Tim pengabdian Unila memberikan dukungan kepada kami, kelompok PKK desa Fajar Baru" demikian yang dikatakan wakil Ketua PKK desa Fajar Baru.  Selanjutnya,

Tim juga mengungkapkan bahwa dalam rangka memutus penyebaran Covid 19, maka masyarakat perlu dibekali pemahaman dan edukasi berkaitan dengan pengetahuan dan tatacara dalam menghadapi kehidupan di era new normal. Salah satu kegiatan yang dapat membekali masyarakat tersebut adalah pelatihan pembuatan hansanitizer.

Tujuan daripada kegiatan pengabdian ini adalah memberikan pengetahuan kepada masyarakat dalam hal membuat handsantizer, baik berbasis alkohol dan berbasis daun sirih. Dengan memanfaatkan tanaman lokal daun sirih sebagai antiseptik, maka pembuatan handsanitizer ini sangat dibutuhkan oleh masyarakat, mengingat bahwa harga handsanitizer berbasis alkohol sudah tinggi. Selain itu, bahwa daun sirih di Desa Fajar Baru sangatlah mudah didaptkan, sehingga produk ini bisa dengan mudah disedikan oleh masyarakat. "Kedua produk ini sangat dibutuhkan oleh masyarakat pada era pandemi ini. Selain dapat menjaga diri, keluarga dan masyarakat terhadap penyebaran Covid 19, juga dengan pengetahuan ini, secara sederhana masyarakat bisa membuat untuk skala rumah tangga" demikian kesan dan pesan dari ketua UP2K, Suryani sebagai salah satu peserta pelatihan.

"Harapannya, setelah adanya pelatihan ini, kedepannya masyarakat Desa Fajar Baru dalam lingkup yang lebih luas akan mampu mempraktikan dan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat guna melawan virus Covid-19 dan juga memutus matarantai penyebarannya" tutur Budiantoro, Kepala desa Fajar Baru.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun