Mohon tunggu...
Yessy Fitri Aningsih
Yessy Fitri Aningsih Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Universitas Negeri Padang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Problematika Remaja Milenial

13 Mei 2021   22:34 Diperbarui: 13 Mei 2021   22:37 385
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Yessy Fitri Aningsih (20005071) 

Pendidikan keluarga

Universitas Negeri Padang

2o21 

"Problematika Remaja Milenial Pergaulan Bebas"

    Remaja merupakan masa dimana seorang anak mengalami perubahan, bukan hanya fisik tetapi perubahan secara psikologis juga ikut berubah. Perubahan tersebut menjadikan remaja tumbuh menjadi remaja yang matang dari segi emosi, cara berpikir, dan juga bertingkah laku. Pada masa ini remaja menjadi labil dan mudah terpengaruhi, sehingga mereka akan lebih mudah terpengaruh kepada hal-hal negatif apalagi di era globalisasi saat sekarang ini. Problematika remaja milenial merupakan suatu permasalahan dimana para remaja pada saat era globalisasi saat ini banyak mengalami penyimpangan dalam berperilaku. Remaja yang merupakan generasi penerus bangsa  harus mendapat perhatian khusus, karena pengaruh dari era globalisasi, yaitu dengan adanya media massa dan elektronik yang semakin canggih mendorong remaja untuk melakukan tindakan yang bisa merugikan dirinya sendiri, keluarga dan masyarakat sekitar. Disisi lain, remaja yang sangat membutuhkan dunia yang luas dalam kehidupan sehari-harinya, malah semakin membuat tidak berfungsinya nilai dan aturan yang ada. Remaja yang baru awal mengenal dunianya secara luas, baik itu dalam hal percintaan, pertemanan dan segala masalah yang hadir dalam kehidupannya sebagai pengalaman atau tahap yang akan membawa remaja tumbuh menjadi remaja yang baik. Apabila masa remaja digunakan untuk melakukan perbuatan yang membawa dirinya mempunyai pemikiran jauh kedepannya bagaimana, dan kegiatan yang dilakukan dapat menguntungkan maka akan terhindar dari permasalahan yang membuat dirinya merasa merugi, seperti pergaulan bebas. 

    Bisa dilihat dari kenyataan pada saat sekarang ini, remaja yang baru mengenal dunianya semakin tidak memperlihatkan sebagai remaja milenial yang beretika. Kebanyakan remaja saat ini memiliki sikap asosial yang akan mengacu pada kurangnya dorongan untuk terlibat interaksi. Permasalahan tersebut akan mendorong remaja untuk tidak mau berinteraksi dengan orang tuanya, sehingga segala bentuk nasihat yang diberikan tidak akan didengarkan oleh remaja. Remaja cenderung lebih memilih untuk meningkatkan atau memperbanyak pertemanan dengan sesama remaja, apalagi dizaman yang serba canggih yang akan menimbulkan dampak negatif, yaitu akan menjauhkan yang dekat dan akan mendekatkan yang jauh, serta remaja akan lebih mudah mengakses apapun yang diinginkan apakah itu bermanfaat ataupun tidak. Tetapi masa remaja belum bisa memilah pertemanan mana yang baik dan mana yang buruk. Dengan semakin canggihnya teknologi, seperti handphone akan semakin meningkat pertemanan namun tidak semua teman yang kita anggap baik justru akan berbuat baik pula, malah akan sebaliknya bisa jadi akan berbuat jahat kepada kita. Masa remaja yang belum bisa mengontrol dirinya sendiri, kemungkinan akan terjerumus kedalam pergaulan bebas. Apalagi salah dalam memilih pertemanan otomatis akan berpengaruh tidak baik dalam kehidupan. Pergaulan bebas sangat melewati batas norma yang ada, karena sangat menyimpang. Remaja bebas untuk berperilaku dan bertindak untuk dirinya, tidak memikirkan apakah itu akan berdampak baik atau buruk yang jelas bahwa dirinya melakukan hal tersebut untuk mendapatkan kesenangan dalam hidupnya. Problematika tersebut sangat perlu diperhatikan, apalagi di era globalisasi ini remaja tidak mau ketinggalan zaman. Remaja berpikir bahwa dengan mereka berperilaku bebas, seperti mabuk-mabukan dianggap sebagai tindakan yang trend dalam pergaulan remaja. Karena banyak yang beranggapan bahwa jika remaja yang tidak suka mabuk-mabukan akan dicap sebagai remaja yang cupu, sehingga dengan hal tersebut akan mendorong remaja untuk melakukan pergaulan bebas agar tidak dibilang norak. Remaja yang mabuk-mabukan dengan meminum alkohol , maka akan bisa beresiko terjerumus ke perilaku seksual. Apabila sering melakukan pergaulan bebas tersebut, kemungkinan akan menjadi kecanduan hingga dirinya beranjak ke dewasa. 

    Bukan sesuatu yang mudah bagi remaja untuk bisa menyeimbangkan perilakunya agar sesuai dengan lingkungan masyarakat. Banyak sekali permasalahan yang dialami oleh remaja selain pergaulan bebas, yaitu masalah percintaan, pendidikan, bullying dan sebagainya, namun disini lebih membahas kepada pergaulan bebas yang semakin marak terjadi. Faktor yang menjadi penyebab terjadinya pergaulan bebas, yaitu karena kurangnya kasih sayang dari orang tua, teman dan lingkungan yang buruk, serta penggunaan internet yang tidak bijaksana. Namun kebanyakan para remaja saat ini sering keluar rumah sampai larut malam baik itu laki-laki ataupun perempuan dan yang lebih parahnya lagi bergaul dengan lawan jenis tanpa batasan dan mabuk-mabukan bersama. Pergaulan bebas yang lebih meningkat disebabkan karena remaja yang kurang untuk mengontrol dirinya serta rendahnya kesadaran diri remaja terhadap bahayanya pergaulan bebas. Remaja harus cerdas untuk menghindari pergaulan bebas, karena seumuran remaja masih mudah goyah dan sedang mencari jati dirinya. Setiap remaja memiliki lingkungan yang berbeda-berbeda serta latar belakang ekonomi yang berbeda. Pergaulan yang salah menjadi salah satu penyebab kenakalan remaja, yang dimana mabuk-mabukan bukanlah suatu kegiatan yang bermanfaat dan juga bagi pelakunya akan dibilang modern dan keren. Tidak akan terjadi pada remaja untuk bergaul bebas tanpa dipengaruhi oleh temannya. Banyak dari para remaja di zaman sekarang ini ingin mencoba sesuatu yang seharusnya tidak pantas untuk dikerjakan. 

    Banyak alasan bagi para remaja untuk mau melakukan pergaulan bebas, apalagi jika terus dilakukan yang akan bisa terjerumus kedalam tindakan seksual dikalangan remaja yang merupakan tuntutan dari dalam dirinya. Mengingat usia remaja yang sudah pada tingkat kematangan seksual, tetapi disisi lain akan berpengaruh pada proses pembelajaran sosial dan akademik bagi remaja dalam menempuh pendidikannya. Tindakan yang kurang memberikan dampak yang positif tersebut akan mempengaruhi perkembangan remaja dalam menuju usia dewasanya yang bisa dibilang dewasa yang tumbuh menjadi baik. Pergaulan bebas sangat meresahkan masyarakat, apalagi para orang tua yang akan dicap buruk oleh masyarakat karena perbuatan anaknya yang tidak sesuai dengan nilai dan norma yang ada dalam masyarakat. Anak juga tidak bisa disalahkan, karena jika peran dari orang tua yang tidak dilakukan untuk bisa mengontrol remaja tersebut untuk menemukan jati dirinya. Tentu saja dampak buruk dari pergaulan bebas untuk remaja berdampak pada psikologis dan perilaku dari para remaja, pendidikan kesehatan, dan keagamaan. Orang tua hanya sekedar mengetahui pergaulannya saja tanpa mencari tahu seperti apa dan bagaimana pergaulan yang dilakukan oleh anaknya. Para orang tua hanya mengetahui jika anaknya yang remaja sudah mulai mengenal dunia yang serba canggih serta mampu untuk menggunakan elektronik dalam kehidupannya. Namun di era globalisasi ini semakin memperluas kenakalan remaja dalam hal pergaulan bebas untuk meningkatkan kualitas remajanya untuk berkembang sesuai dengan perubahan zaman. 

    Jadi, pergaulan bebas yang rata-rata faktor penyebabnya merupakan dari kurangnya pengetahuan bagi remaja untuk bisa mengontrol dirinya agar tumbuh menjadi remaja yang paham tentang nilai dan norma dalam masyarakat. Jika remaja tumbuh dari keluarga yang harmonis otomatis pergaulan bebas akan terhindar dan tidak akan dilakukan oleh remaja sebagai tindakan yang akan merugikan dirinya, serta akan mempengaruhi juga kepada keluarganya. Karena kebanyakan apabila anak dalam anggota keluarga melakukan hal yang menyimpang, maka pandangan dari masyarakat akan berbeda kepada keluarga tersebut. Pada dasarnya pergaulan bebas bukan suatu tindakan yang baik, sudah pasti menyimpang apalagi remaja yang tumbuh di era globalisasi dengan segala kecanggihan teknologi yang ada maka akan lebih mudah untuk mencari sesuatu yang sangat diinginkan dirinya. Banyak pengaruh-pengaruh dari teman ataupun dari candu kepada teknologi yang berupa gadget otomatis mendorong anak akan lebih berpusat kepada akses teknologi daripada interaksi dengan orang disekitarnya. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun