Mohon tunggu...
Yeremia Yori Rudito
Yeremia Yori Rudito Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mencoba Menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tradisi Botram: Lebih dari Sekedar Makan

17 April 2021   10:55 Diperbarui: 17 April 2021   10:58 1910
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Siapa sih yang gak suka makan? Semua orang pasti suka makan, termasuk juga orang yang lagi diet, pasti ingin sekali makan. Dalam kehidupan manusia, makan adalah sebuah kegiatan wajib yang menjadi kebutuhan pokok manusia dalam menjalankan kehidupan. Kalau manusia gak makan, mau dapat energi darimana?

Tapi sebenarnya kegiatan santap makan tidak hanya dimanfaatkan untuk mengisi perut dan energi saja, tapi juga bisa mempererat hubungan kekeluargaan diantara anggota keluarga dan masyarakat. Lewat kegiatan santap makan, ada sebuah cara lain yang lebih menarik bagi kita untuk membangun sebuah relasi dan rasa kekeluargaan.

Botram adalah salah satu contohnnya. Secara umum, tradisi makan masyarakat Sunda ini adalah kegiatan santap makan yang dilakukan bersama-sama. Botram bisa dilakukan di berbagai tempat seperti kebun, sawah, pelataran rumah dan tempat-tempat lainnya. Biasanya kebun dan pelataran rumah jadi tempat favorit untuk melakukan Botram, karena bisa sambil menikmati alam terbuka yang sejuk.

Menu yang disajikan dalam kegiatan Botram ini biasanya sederhana, diantaranya adalah nasi liwet, ikan goreng, tempe orek, lalapan, dan kerupuk. Namun, bagi orang Sunda kurang lengkap rasanya kalau tidak ada ikan asin dan sambal. Ikan asin dan sambal adalah makanan wajib untuk sebagian besar orang Sunda. Selain menunya yang sederhana, cara makannya pun juga sederhana. Biasanya orang-orang menggunakan daun pisang sebagai alas yang disusun memanjang, kemudian makanan ditumpahkan dan disusun diatasnya. Orang-orang yang ikut makan duduk mengelilingi daun pisang dan lauk yang disediakan, lalu memilih makanan yang mau dimakan, dan tentunya makan dengan tangan, yang pastinya menambah nikmat makan. Dengan duduk bersama-sama berdekatan seperti ini, rasa kekeluargaan jadi lebih erat dan tentunya jadi lebih hangat.

Tradisi dari masyarakat Sunda ini cukup populer dan menjadi kegiatan favorit bagi beberapa keluarga besar saat akan kumpul bersama. Botram bisa dilakukan saat bulan Ramadhan seperti sekarang ini dan saat nanti Lebaran tiba. Tidak heran jika kegiatan Botram ini sangatlah dinantikan oleh beberapa keluarga, karena rasanya lebih afdol dan nikmat jika Botram dilakukan bersama keluarga besar saat berkumpul di saat momen seperti Lebaran yang terjadi setahun sekali.

Tradisi Botram ini diharapkan bisa terus dilestarikan dan hidup di dalam kehidupan masyarakat. Karena esensi yang terkandung dalam tradisi Botram ini sangatlah baik dan berdampak besar dalam kehidupan bermasyarakat, yaitu agar rasa kekeluargaan ini tetap kuat. Sebagaimana kita tahu, budaya gotong royong yang sangat kental di bangsa kita ini bisa ada karena salah satunya penggeraknya adalah rasa kekeluargaan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun