Mohon tunggu...
Elia Gerry Geraldo
Elia Gerry Geraldo Mohon Tunggu... Gamers -

Call me Gerry , Saya amat sangat menyukai permainan video game .

Selanjutnya

Tutup

Politik

Belajar dari Korut dan Korsel

28 April 2018   14:47 Diperbarui: 28 April 2018   14:49 564
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hai Indonesiaku marilah kita belajar dari kejadian yang sangat penting ini,dimana Korut dan Korsel telah berdamai. Kim Jong-Un yang merupakan pentolan negara komunis yang tertutup dari Korea Utara telah berjabat tangan oleh Presiden Korea Selatan  Moon Jae-In. Pertemuan  ke 2 negara tetangga yang memang selama ini menjalani perang dingin tersebut menemukan titik cerah , dimana akhirnya Korut dan Korsel menuju arah perdamaian.

Pada dasarnya pentolan negara Korut Kim ini memang telah di gembor-gemborkan akan terus menguji senjata pembunuh masal Nuklirnya , yang menyebabkan kabar panas akan terjadi perang NUKLIR. Negara di Seluruh dunia tampak mulai khawatir , bagaimana tidak ? Kita mengetahui bahwa dasyatnya effek BOM NUKLIR dapat membungi-hanguskan daratan BUMI ini. 

Inilah poin perdamaian yang telah di setujui dari ke 2 negara tersebut,

Butir-butir lain yang disepakati oleh pemimpin kedua Korea dalam pernyataan bersama itu adalah:

  • Mengakhiri "aktivitas yang tidak bersahabat" di antara kedua negara
  • Mengubah Zona Demiliterisasi yang membagi kedua negara menjadi "zona damai" dengan menghentikan siaran-siaran propaganda lintas batas
  • Pengurangan senjata di wilayah itu seiring peredaan ketegangan militer
  • Mendorong pembicaraan tiga pihak yang melibatkan AS dan Cina
  • Melangsungkan reuni keluarga yang terpisah oleh perang
  • Menghidupkan dan memodernisasi jaringan kereta api dan jalan raya melintasi perbatasan
  • Partisipasi bersama lebih lanjut dalam berbagai acara olahraga, termasuk Asian Games tahun ini di Jakarta

Sumber : detik.com

Indonesia bisa Belajar dari Korut dan Korsel,Indonesia bisa banyak belajar dari momen seperti ini . Sekarang ini kita melihat kejadian-kejadian memanas dari Politik negara sendiri. Tapi beruntungnya petinggi elite negara kita tidak bisa membuat senjata NUKLIR,jadi negara lain pun hanya bisa tertawa melihat kekonyolan negri ini. Yah bagiku itu Konyol , cuma gara-gara pemilihan umum saja kita saling sikut dan saling menjelek-jelekan satu sama lain. Kita sebagai rakyat terpaksa ikut membaca ataupun membela pilihannya masing-masing.Padahal kalau melihat kebawah masih banyak urusan lain yang lebih penting.

Membahas tentang perdamaian ke 2 negara tersebut , dan mencoba berkhayal dengan imajinasi ke negara ini. Kim yang merupakan pentolan negara komunis yang tertutup tersebut bisa berdamai dengan negara republik Korsel, kalau di negri kita PKI yang keberadaannya sudah menghilang saja masih di tuding tuding demi kepentingan POLITIK di negri ini. 

Foto: AFP
Foto: AFP
Yah memang dahulu kita memang terpecah belah oleh sejarah awalnya G30 SPKI yang mengakibatkan lengsernya bapak proklamator kita dan di gantikan oleh bapak pembangunan presiden RI ke 2. Mungkin gak sih 2 keluarga besar itu perang dingin seperti Kim dan Moon saat belum berdamai? Memang kita sudah di tinggalkan oleh 2 pemimpin yang merupakan kebanggan Indonesia tersebut! 

Saya memilih lebih membanggakan ke 2 para pemimpin tersebut dari pada harus menilai kekurangan ke 2 mantan presiden kita itu. Yang saya yakini ialah 2 pentolan kita yang pernah menjadi orang no.1 di negara ini sudah berjabat tangan berdamai disana layaknya Kim dan Moon. Mungkin beliau sedikit sedih melihat para elite politik sekarang yang saling tuding atau memperebutkan kekuasaan dan mengesampingkan rakyatnya.

Saya tidak tahu Indonesia akan di bawa kemana oleh para pejabat politik sekarang ? Tapi yang saya ingin petik dari pembelajaran tentang ke 2 negara Korsel dan Korut tersebut bahwa berjabat tangan dan membentuk kerja sama akan terasa lebih indah ke depannya. Negara Komunis dan Republik saja bisa seperti itu ? Masa kita yang 1 kesatuan negara NKRI ini tidak bisa ? 

Coba kesampingkan dulu serakah akan kekuasan uang dll,berdamai lah dengan sesama petinggi politik curi hati rakyat dan jaga keharmonisan agar rakyat kecil pun damai tentram dalam menjalani kehidupan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun