Mohon tunggu...
Yenny r maulid
Yenny r maulid Mohon Tunggu... Administrasi - Mahasiswa
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Mari belajar bersama✨

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Ketahui tentang Bermain dan Permainan pada Anak

24 Maret 2019   14:21 Diperbarui: 25 Maret 2019   08:44 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
www.spccchildcare.com

Apakah yang dinamakan bermain? Bermain menurut James Sully dalam (essay on laughter) ialah aktifitas khas yang menggembirakan, menyenangkan, dan menimbulkan kenikmatan yang dipilih anak sebagai usahanya untuk mencoba-coba dan melatih diri. 

Sedangkan pengertian lain yang ada di buku Life-Span Development perkembangan masa-hidup edisi ketigabelas jilid I yang saya baca, bermain merupakan salah satu aktifitas menyenangkan yang dilakukan demi aktifitas itu sendiri.

Jadi, disimpulkan bahwa bermain dapat dilakukan dimanapun dan dengan apapun. Hal yang harus diketahui adalah bermain sangat penting bagi anak-anak. Kenapa? Karena sebagian besar interaksi yang dialami anak dengan teman-temannya selama masa kanak-kanak melibatkan kegiatan bermain. (seifert, 2006). Maka dari itu bermain dapat mengembangkan perkembangan kognitif anak dan sosio-emosi anak-anak (Coplan & Arbeau, 2009). Dari bermain juga, anak-anak mampu mengeksplorasi dirinya dalam mencari informasi-informasi baru. 

Dimensi sosial dalam bermain dan permainan diantaranya: perilaku kosong, disini bayi dapat melihat sesuatu yang menarik saja, tertawa, dan bermain secara pasif. Perilaku pengamat, anak hanya dapat mengamati dan mengomentari sesuatu. 

Bermain mandiri & sendiri, hal ini dialami oleh anak usia dini awal, mereka semua sedang bermain dengan permainan apa yang disukai mereka dan tidak ada komunikasi diantara meraka. 

Permainan paralel, hampir sama dengan bermain mandiri & sendiri, mereka semua sedang melakukan permainan yang sama tetapi tidak saling berkomunikasi. Permainan asosiatif, permainan yang dilakukan anak-anak saling mempengaruhi diantara yang lain tetapi tidak ada tujuan akhir. Permainan kooperatif, permainan anak-anak sudah mulai terorganisir, memiliki 1 tujuan, saling mempengaruhi, dan tujuan akhir merek misalnya ada yang kalah da nada yang menang.

Adapun tingkatan bermain pada anak, yaitu:

Infancy (fungsional play)
Mereka menggunakan suatu benda dan dibayangkan seakan-akan benda tersebut menjadi benda yang lain, misalnya bantal digunakan untuk meja.

Constructive play
Di sini anak bermain dengan cara menyusun suatu benda apapun, apakah itu menyusun balok, menyusun buku, atau yang lainnya.

Symbolic play 
Tejadi ketika anak mengubah lingkungan fisik menjadi sebuah symbol misalnya anak mengatakan "aku sedang memperbaiki mobil" sembari memegangi kaki meja tersebut.

Pretense play
Anak melakukan bermain secara dramatis, secara imajiner berdasarkan kreatiftas anak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun