Wonogiri (05/08/2021) 1 tahun belakangan dunia dihebohkan dengan adanya pandemi coronavirus disease yang terus merajalela. Sampai saat ini virus yang lebih biasa dikenal Covid-19 itu sudah bermutasi menjadi beberapa varian, adapun varian yang dimaksud adalah varian alpha, beta, zeta dan yang sering menjadi topik pembahasan baru-baru ini, terlebih di Indonesia adalah varian delta.
Tak bisa dipungkiri varian delta tersebut adalah varian yang penyebarannya lebih cepat daripada virus corona yang belum bermutasi, maka dari itu segala jenis upaya dikerahkan oleh pemerintah untuk memerangi penyebaran dari virus-virus ini. Misalnya adalah PSBB, PPKM Mikro hingga PPKM Darurat dan yang terbaru adalah PPKM level 4 sehingga mau tidak mau masyarakat harus mematuhi anjuran tersebut walaupun di akhir mereka tetap mendapatkan dampak lain atau side effect-nya berupa penurunan pendapatan karena adanya pembatasan kegiatan.
Hal serupa tentu saja dialami oleh seluruh warga Indonesia, tak terkecuali warga Desa Giriwarno yang berlokasi di Desa Giriwarno, Kecamatan Girimarto, Kabupaten Wonogiri.
“Kalau disini itu banyak yang merantau mbak, jadi ya mereka termasuk golongan terdampak pandemi. Soalnya kan mereka ngejual makanan yang sekali habis kayak bakso, minuman, gitu-gitu” Ujar Tika, salah satu warga di Desa Giriwarno yang melihat adanya fenomena tersebut.
Dari adanya permasalahan tersebut maka mahasiswa KKN Undip yang tengah melaksanakan kegiatan lapangannya berinisiasi untuk menciptakan peluang usaha kecil berupa pelatihan pembuatan konektor dan strap masker, karena beranggapan bahwa kedua barang tersebut tengah menjadi tren di lingkungan masyarakat.
“Saya setuju mbak, apalagi jika yang ditargetkan itu anak remaja ya malah lebih bagus. Soalnya mereka lebih paham penggunaan teknologi”Tutur Kepala Dusun Mangli, Bapak Supriyanto ketika dari mahasiswa KKN Undip menjelaskan terkait program kerja yang dicanangkannya. Adapun program kerja terkait Sustainable Development Goals (SDGs) berupa pemberian program pelatihan pembuatan konektor dan strap masker dan sosialisasi digital marketing. Keduanya merupakan bekal yang bagus mengingat usaha tersebut bisa dijalankan dengan kegiatan mandiri, di rumah masing-masing dengan meminimalisir kegiatan tatap muka.
Program kerja ini dilakukan dengan menggunakan platform digital berupa Whatsapp Group dan YouTube, dimana partisipan dari grup tersebut berisi remaja-remaja desa Giriwarno sebagai target dari kegiatan KKN. Pelatihan dan sosialisasi diunggah pada YouTube yang selanjutkan link dari video tersebut dibagikan pada grup tersebut.
Tidak hanya itu, tetapi sebagai tindak lanjut dari penyebaran virus corona yang tidak kunjung usai, mahasiswa KKN Undip juga melakukan sosialisasi pengenalan terkait vaksinasi. Adapun kegiatan ini berlangsung karena dari wawancara yang dilakukan tempo hari, beberapa perangkat desa juga menyebutkan bahwa masyarakat masih abai dalam protokol kesehatan. Seperti tidak memakai masker ketika keluar rumah, jarang membawa handsanitizer, kemudian terkait vaksinasi, banyak masyarakat yang masih belum percaya karena termakan informasi hoax mengenai vaksin.
“Disini itu sebenarnya sudah disosialisasikan mbak, hanya saja beberapa masyarakat juga masih abai, nggak memakai masker gitu lho. Terus kemakan info hoax tentang vaksin juga”Ujar Kepala Dusun Mangli, Desa Giriwarno Pak Supriyanto.
