Mohon tunggu...
Yayu Cahyani
Yayu Cahyani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Universitas Pendidikan Indonesia PG-PAUD Kampus Daerah Cibiru

Masih Belajar Menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Optimalisasi Pembelajaran Daring Berbasis Kearifan Lokal "Jawa Barat" di PAUD Selama Masa Pandemi

26 Juli 2021   20:05 Diperbarui: 26 Juli 2021   20:25 940
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
kepala Sekolah dan Guru RA Nurul Falah.  (Dokpri)

 

Dosen Pembinging Lapangan : 

Dinie Anggaraeni Dewi, M.Pd. 


Saat ini wabah virus Covid-19 masih menjadi isu utama di Indonesia hingga sangat berdampak pada bidang pendidikan, khususnya Pendidikan Anak Usia Dini. Tak banyak orang tua yang memilih untuk memasukan anaknya ke sekolah, justru banyak orang tua yang lebih memilih memasukan anaknya ke tempat les karena kegiatan di sekolah maupun di tempas les sama-sama dilakukan di rumah. Hal inilah yang membuat partisipan orang tua terhadap sekolah menurun, padahal sekolah sangat penting bagi anak bukan hanya mengajarkan CALISTUNG tetapi lebih kepada pembekalan moral dan agama anak. Dengan adanya wabah ini pun membuat anak-anak menjadi lebih dekat dengan gadjet yang mengakibatkan anak-anak jaman sekarang tidak mengetahui apa saja budaya daerahnya, emosional yang tidak stabil, bahkan berdampak pada seluruh aspek perkembangannya. 

Sebagai refleksi dari permasalahan di atas, maka dalam artikel ini akan membahas bagaimana Mengoptimalkan Pembelajaran Daring Berbasis Kearifan Lokal "Jawa barat" di PAUD selama masa pandemi. Pembahasan ini bertujuan untuk menjadi solusi dalam mengatasi bahaya penggunaan gadjet bagi anak dan untuk melestarikan kebudayaan daerah Jawa Barat yang hampir punah. Pembuatan artikel ini sebagai suatu hasil dari pelaksanaan KKN Tematik Membangun Desa Melalui Bidang Pendidikan yang dilakukan oleh Yayu Cahyani Mahasiswi Jurusan PG-PAUD Universitas Pendidikan Indonesia.

Menyebarnya wabah virus Covid-19 ini mengakibatkan pembelajaran yang dilakukan di sekolah menjadi dilakukan di rumah saja, tetapi untuk pendidikan anak usia dini tersendiri lebih banyak menggunakan model pembelajaran Blended Learning yaitu perpaduan pembelajaran luring (tatap muka) dan juga daring (online) karena anak usia dini sangat perlu untuk diberikan bimbingan secara langsung sehingga pembelajaran menjadi optimal. Pembelajaran daring membuat anak menjadi malas dan bosan karena kurangnya interaksi dengan teman-temannya sehingga anak-anak lebih sering menghabiskan waktu dengan bermain gadjet, tentu saja hal ini menjadi persoalan yang perlu diselesaikan apalagi menyangkut anak usia dini yang dimana segala sesuatu yang mereka lihat, dengar dan rasakan akan sangat mudah mereka aplikasikan pada kehidupan sehari-harinya.

Kearifan lokal merupakan suatu kebiasaan pada masyarakat yang bersifat turun temurun yaitu adat istiadat, bahasa daerah dan sebagainya. Kearifan lokal "Jawa Barat" yaitu suatu kebiasaan yang dilakukan oleh orang sunda dan bersifat turun temurun, beberapa kearifan lokal "Jawa Barat" adalah bahasa sunda, kaulinan barudak sunda (permainan tradisional), makanan khas sunda, dan lagu daerah sunda. Kearifan lokal di "Jawa Barat" ini hampir punah karena anak-anak sudah terkontaminasi dengan kebudayaan luar seperti kpop, sehingga perlu adanya peran seseorang dalam mengatasi kepunahan kearifan lokal "Jawa Barat" ini.

Pendidikan anak usia dini sangat penting dalam memberikan pengalaman bermakna bagi anak, mengembangkan ke enam aspek perkembangan anak yaitu moral-agama, sosial-emosional, fisik-motorik, kognitif, bahasa dan seni dan menjadi salah satu peran untuk memberikan pembelajaran berbasis kearifan lokal "Jawa Barat" yang hampir punah. Dengan begitu bahaya penggunaan gadjet bagi anak teratasi sekaligus kearifan lokal "Jawa Barat" kembali dilestarikan oleh generasi masa depan yaitu anak-anak didik kita.

Program KKN Tematik membangun desa melalui bidang pendidikan ini dilakukan selama 1 bulan pada tanggal 1 juli -- 31 juli, Yayu Cahyani melakukan KKN Tematik ini di Lembaga PAUD yaitu RA Nurul Falah yang berada di Jalan Babakan Tarogong Gg Laksana Kota Bandung. Selama program ini dijalankan mulai dari perencanaan kegiatan bersama kepala sekolah dan penguatan pembelajaran daring berbasis kearifan lokal pada guru, semua mendapat respon positif dari para guru, pasalnya memang bahaya gadjet saat ini semakin meningkat dikarenakan tingkat bosan anak yang hanya berdiam diri di rumah saja mengakibatkan anak mencari hiburan melalui gadjet baik itu bermain game, tontonan youtube dan berbagai aplikasi yang terdapat pada gadjet. Rasa bosan ini berujung pada rasa malas anak karena kecanduan bermain gadjet hingga malas untuk belajar, emosi yang tidak stabil, bahkan anak tidak peka dengan sekitarnya sehingga malas untuk bergaul dengan sanak saudara maupun teman sebayanya.

Selain itu Yayu Cahyani melakukan pendampingan pada orang tua untuk dapat menggunakan gadjet sebagai media pembelajaran daring berbasis kearifan lokal "Jawa Barat", dengan mencari informasi tentang makanan khas sunda, permainan tradisional sunda, dan lagu daerah sunda. Hal ini juga dapat dijadikan sebagai kegiatan kreatif yang dapat dilakukan oleh orang tua dan anaknya selama masa pandemi yaitu dengan memasak bersama makanan khas sunda, bernyanyi bersama lagu daerah sunda, atau pun bermain bersama permainan tradisional sunda. Dengan begitu rasa bosan anak akan teratasi, pengaruh bahaya gadjet berkurang sekaligus anak bisa belajar mengenal apa saja kearifan lokal "Jawa Barat".

Pendampingan Orang Tua Dengan Memberikan Video.  (Dokpri)
Pendampingan Orang Tua Dengan Memberikan Video.  (Dokpri)

Terakhir Yayu Cahyani melakukan pendampingan pembelajaran luring dan daring kepada anak-anak di RA Nurul Falah. Untuk kegiatan luring kami semua tentunya mematuhi protokol kesehatan yaitu mencuci tangan sebelum masuk kelas, mengecek suhu dan menggunakan masker. Kegiatan yang dilakukan secara luring yaitu mengajak anak-anak untuk memainkan berbagai macam permainan tradisional sunda yang dilakukan di dalam kelas seperti congklak, beklen, membuat benda yang ada dirumah dengan platisin lalu anak menyebutkan hasil karyanya dengan bahasa sunda. Untuk kegiatan daring yaitu memberikan video mengenai makanan khas sunda yaitu "Surabi" yang telah dibuat oleh Yayu Cahyani lalu setelah menonton videonya anak-anak diberikan tugas untuk kelompok A tugasnya adalah menggambar dan mewarnai "Surabi" dan untuk kelompok B tugasnya yaitu menuliskan kata "Surabi" kemudian anak-anak mengikuti tulisan tersebut dengan menggunakan media Loose Part yaitu media yang dapat digunakan kembali jika setelah selesai dipakai sehingga tidak menggunakan lem ketika pemakaiannya. Anak-anak di RA Nurul Falah menggunakan media yang ada dirumahnya seperti kancing, buah delima, leunca, dan sebagainya.

Kelompok A dan Kelompok B Sedang Mengerjakan Tugas Daring. (Dokpri)
Kelompok A dan Kelompok B Sedang Mengerjakan Tugas Daring. (Dokpri)

Optimalisasi pembelajaran daring berbasis kearifan lokal "Jawa Barat" di PAUD yang diterapkan di RA Nurul Falah terlaksana dengan baik yaitu terlihat dari anak-anak yang antusias ketika melakukan kegiatan kreatif dengan Ayah Bundanya mulai dari bermain kaulinan barudak sunda, bernyanyi lagu daerah sunda dan memasak makanan khas sunda, dan antusias saat mengikuti tulisan "Surabi" menggunakan media Loose Parts juga ketika menggambar dan mewarnai "Surabi" anak-anak begitu sangat kreatif dan mampu dalam mengerjakan tugasnya dengan baik. 

Optimalisasi pembelajaran daring berbasis kearifan lokal "Jawa Barat" di PAUD perlu dilakukan pasalnya anak-anak sejak dini jika dikenalkan budaya daerahnya sendiri tentunya akan menjadi bekal di masa yang akan datang untuk dapat memfilter diri terhadap budaya yang datang karena ketika perkembangan teknologi semakin pesat segala budaya akan masuk melalui media sosial, sehingga nantinya anak mampu untuk melestarikan kebudayaannya sendiri. Seperti kata pepatah bahwa "Dimana Bumi di Pijak di Situ Langit di Junjung". Selain itu juga dapat mengembangangkan seluruh aspek perkembangan anak khususnya yaitu memperbaiki emosional yang tidak stabil karena dalam kaulinan barudak sunda dan kegiatan yang menggunakan media Loose Parts akan melatih anak untuk jujur dan sabar

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun