Mohon tunggu...
Aksi Cepat Tanggap
Aksi Cepat Tanggap Mohon Tunggu... Jurnalis - Organisasi Kemanusiaan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menjadi organisasi kemanusiaan global profesional berbasis kedermawanan dan kerelawanan masyarakat global untuk mewujudkan peradaban dunia yang lebih baik http://act.id Aksi Cepat Tanggap (ACT) Foundation is a professional global humanitarian organization based on philanthropy and volunteerism to achieve better world civilization

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Ternyata Gempa Jepang Bisa Memicu Potensi Gunung Meletus

18 April 2016   11:36 Diperbarui: 18 April 2016   11:47 168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="jepang"][/caption]Baru beberapa hari lalu bencana gempa bumi di Jepang mengagetkan lagi masyarakat dunia. Sebab, dunia masih teringat betapa pilu kesedihan dan kehancuran yang terjadi pasca gempa bumi dan tsunami menyapu bersih Sendai, Jepang tahun 2011 lalu.

Baru saja, gempa dengan kategori besar dan mematikan pun terulang kembali di Jepang, negeri dengan risiko gempa bumi yang begitu besar, sebab diapit oleh pergerakan tiga lempeng bumi sekaligus: lempeng Eurasia, lempeng Amerika Utara, dan lempeng Filipina.

Fakta gempa Jepang yang terjadi di dekat prefektur Kumamoto tercatat oleh seismograf pada kekuatan 7,0 Skala Richter dan kedalaman yang teramat dangkal hanya 10 Km dari permukaan. Guncangan gempa yang begitu besar ini pun masih membuat puluhan ribu orang dekat titik pusat gempa terpaksa mengungsi untuk sementara ke lokasi aman, sebab banyak rumah mereka pun hancur terkoyak guncangan gempa bear.

Namun nyatanya, kekhawatiran warga di Kumamoto pasca guncangan gempa dahsyat Jumat, 15 April lalu makin bertambah hebat. Sebabnya bukan hanya diakibatkan dari banyaknya potensi gempa susulan yang bersahutan mencari keseimbangan lempeng. Namun juga dari risiko gunung meletus. Mengapa bisa demikian?

Untuk diketahui, pusat titik gempa Jepang yang berada dekat Kumamoto, Pulau Kyushu merupakan kawasan yang juga dikelilingi oleh banyak gunung berapi. Risiko gempa bumi di Pulau Kyushu ini pun berhubungan dengan awal mula terbentuknya banyak gunung berapi di sekitar Pulau Kyushu.

Di dekat titik gempa ini, merupakan lokasi pertemuan antara lempeng Filipina yang bergerak bebas menubruk lempeng Eurasia ke arah barat laut, besaran pergerakan lempeng Filipina ini diperkirakan mencapai 58 mm/tahun. Akibat dari pergerakan ini pula, banyak gunung berapi terbentuk di sekitar Pulau Kyushu.

Seperti yang dikutip dari The Guardian, sejak November 2015 silam, Kawah vulkanik Gunung Asosan di dekat prefektur Kumamoto sudah ditetapkan sebagai gunung berapi waspada level dua. Pergerakan lempeng yang memicu gempa Kumamoto 7.0 SR Jumat kemarin masih terus dipantau pengaruhnya terhadap aktivitas vulkanik Gunung Asosan.

Selain itu, pada bulan Februari 2016 lalu, Gunung Sakurajima yang juga berada di Prefektur Kumamoto meletus dan menyemburkan lava panasnya dari dapur vulkaniknya.

Sampai dengan tulisan ini diturunkan, kabar terakhir yang merangkum dampak gempa di Jepang dekat Kumamoto telah membuat 9 orang meninggal dunia tertimbun reruntuhan rumah, dan 850 lainnya terluka. Kondisi terparah terdapat di Kota Mashiki, Kumamoto. Di lokasi ini total ada 44 ribu warga yang dievakuasi ke tempat aman sampai masa darurat gempa berakhir. (cal)

 

http://blog.act.id/ternyata-gempa-jepang-bisa-memicu-potensi-gunung-meletus/

 

Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun