Mohon tunggu...
Aksi Cepat Tanggap
Aksi Cepat Tanggap Mohon Tunggu... Jurnalis - Organisasi Kemanusiaan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menjadi organisasi kemanusiaan global profesional berbasis kedermawanan dan kerelawanan masyarakat global untuk mewujudkan peradaban dunia yang lebih baik http://act.id Aksi Cepat Tanggap (ACT) Foundation is a professional global humanitarian organization based on philanthropy and volunteerism to achieve better world civilization

Selanjutnya

Tutup

Politik

Siapa Sebenarnya yang Mendanai ISIS?

16 Desember 2015   09:48 Diperbarui: 16 Desember 2015   11:47 226
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perang Suriah dilihat dari sisi manapun menyimpulkan pada satu kondisi: perang telah membawa penderitaan yang luar biasa pada jutaan masyarakat Suriah. Selama bergulirnya perang beberapa tahun terakhir, tanah Suriah hanya menjadi arena tampilnya ego antara Sang pemimpin Suriah Bashar al Assad dengan kelompok militan yang punya cita-cita menguasai Irak dan Suriah: ISIS.

Perang Suriah tak membawa kebaikan apapun bagi penduduk Suriah. Bahkan karena konflik Suriah yang berlarut-larut telah memicu gelombang eksodus manusia terbesar pasca Perang Dunia ke II. Jutaan masyarakat Suriah memilih pergi dari negaranya, berharap suaka penduduk dari negara-negara di Eropa dan Amerika. Kini jutaan dari mereka pun masih tak tentu nasibnya. Hidup di dalam tenda-tenda pengungsian sepanjang perbatasan Turki-Suriah.

Ketika melihat lagi penyebab utama dari perang yang terjadi di Suriah, semua mata dunia pasti tertuju pada kelompok militan ISIS. Kelompok teroris yang membawa nama-nama agama padahal sama sekali apa yang telah dilakukannya di Irak dan Suriah bukan membela agama.

Publik pun kemudian bertanya-tanya, untuk menjalankan operasi militannya yang luar biasa ekstrem, dari mana kah ISIS mendapatkan kucuran dana?

Untuk menjawab pertanyaan ini, penulis mengutip lansiran dari laman National Geographic. Natgeo menuliskan, sebuah laporan terbaru yang dirilis di akhir tahun 2015 ini mendaftar dengan jelas dari mana ISIS mendapatkan dana operasi militan mereka setiap bulannya? Ada laporan yang menyebutkan, setiap bulannya ISIS mendapatkan kucuran dana hingga mencapai 80 juta Dollar AS. Sebuah angka yang jelas sangat fantastis bagi urusan dana operasi teroris! Darimana ISIS mendapatkan dana sebanyak itu?


Berdasarkan laporan dari IHS Inc, sebuah lembaga keuangan yang berbasis di Inggris, ISIS mendapatkan dana besar untuk menjalankan operasinya dari berbagai usaha, baik ilegal maupun legal. IHS Inc yang melakukan riset mendalam tentang ISIS ini menyebutkan sekitar 50 persen pendanaan ISIS berasal dari aset rampasan perang dan pungutan pajak yang sangat tinggi di wilayah-wilayah Suriah yang telah mereka kuasai.

Kemudian, 43% uang pendanaan ISIS lainnya didapatkan dari penjualan minyak. Seperti yang diketahui, ladang minyak yang berhasil dikuasai ISIS banyak tersebar di wilayah kekuasaannya di Irak dan Suriah. Lalu 7% pendanaan lainnya didapatkan ISIS dari penjualan dan penyelundupan narkotika ke wilayah-wilayah Eropa dan Timur Tengah, penjualan listrik di wilayah yang mereka kuasai, serta beberapa bantuan dari pihak lain yang mendukung ISIS.

Seorang analisis senior di IHS, Columb Strack menyebutkan bahwa ISIS tidak seperti Al Qaeda, ISIS tidak tergantung pada uang dari donatur-donatur asing. Ini agar mereka terhindar dari pengaruh para donatur, sehingga ISIS mampu bergerak bebas menjalankan apapun misi yang dikeluarkan oleh komanda mereka. (cal)

img : dailysignal.com

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun