Mohon tunggu...
Aksi Cepat Tanggap
Aksi Cepat Tanggap Mohon Tunggu... Jurnalis - Organisasi Kemanusiaan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menjadi organisasi kemanusiaan global profesional berbasis kedermawanan dan kerelawanan masyarakat global untuk mewujudkan peradaban dunia yang lebih baik http://act.id Aksi Cepat Tanggap (ACT) Foundation is a professional global humanitarian organization based on philanthropy and volunteerism to achieve better world civilization

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Palestina, Selalu Saja Tentang Cinta

29 September 2015   09:35 Diperbarui: 29 September 2015   09:35 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Palestina, Selalu Saja Tentang Cinta

Stok domba Palestina masih banyak. Siap menyambut amanah pekurban Indonesia pada hari Tasyrik terakhir tahun ini. (foto: dok .Jomah).

ACTNews, GAZA - Setiap mendengar Palestina, getar hati memantulkan bayangan anak-anak lucu, cerdas dan seperti dipaksa kehilangan masa kanak-kanak. Agresi, penjajahan, mencabut kedamaian Palestina, juga mengganggu pertumbuhan kejiwaan anak-anak Palestina. Menerima kabar pelaksanaan kurban di Palestina, tergelitik 'tuk' berbagi pandangan tentang mereka.
 
Mitra-mitra kami dalam beragam bantuan kemanusiaan, dan kapanpun, sejak sinergi pertama bertahun silam hingga hari ini, selalu memudahkan mempertanggungjawabkan bantuan kepada para filantropis ‎kami. Ini salah satu pertanda bangsa besar, selain kelebihan mereka dalam mendidik dan mengasuh keluarga di tengah tekanan luar biasa Israel.
 
Baru saja kami terima laporan mitra di Tanah Palestina. Mereka menyampaikan, ‎pada hari tasyrik pertama, mereka telah melakukan pemotongan 62 ekor domba kurban Global Qurban (GQ)-ACT amanah dari rakyat Indonesia. Disusul hari tasyrik kedua tiga ekor sapi, seekor unta serta 52 ekor domba sehingga totalnya mencapai 114 ekor kambing/domba, tiga sapi dan satu unta. ‎Jumlah ini masih kalah cukup jauh dibandingkan tahun lalu yang mencapai 262 ekor kambing, 4 ekor sapi dan 1 ekor unta. Penurunan ini sama sekali bukan karena menurunnya perhatian masyarakat Indonesia atas Palestina.
 
Kurban ke Palestina, istimewa. Istimewa karena sebab yang menimpa rakyat Palestina, sehingga mereka memang memilih berjuang mempertahankan diri dari penjajahan Israel. ‎Bertahan, meski masyarakat dunia sedikit membantu di sisi kemanusiaan, sedikit bersuara lewat diplomasi global yang tak mengurangi kesungguhan dan tekad Israel menguasai seluruh Tanah Palestina, sementara sekian puluh tahun Palestina yang pernah mendukung Indonesia hingga mencapai kemerdekaannya sejak 70 tahun silam, masih dijajah dan masih berjuang keras meski berbilang nyawa menjadi syuhada. Penjajahan tetap berlangsung tanpa ada satu negara pun membantu Palestina dengan kekuatannya. Tiada lagi perlindungan seperti khalifah-khalifah yang pernah membebaskan Palestina di masa lalu.
 
Tak apa. Kita kembali bicara kurban. Amanah pekurban Indonesia, dipotong di peternakan sapi di Gaza, baru dicacah dan dipaketkan untuk dibagikan pada hari yang sama. Wilayah pendistribusiannya: Rafah, Khanyonis, Gaza City, Jabalia, Bit Hanoun, Dair Albalah, dan Bet Lahia. Nyaris seluruh warga Palestina terutama di Gaza, ‎berhak menerima daging kurban, karena mereka korban penindasan. Namun begitu, tetap saja mereka menyeleksi dan menetapkan warga termiskin lah penerima kurban di Palestina. Tak ada yang memprotes atau keberatan ketika daging kurban diberikan kepada saudara termiskinnya, dan yang lain tidak memperolehnya. Laporan mitra kami, penerima manfaatnya adalah masyarakat miskin, anak-anak yatim, dan keluarga yang menjadi korban agresi militer Israel tahun lalu. Menyertai laporan, ada ungkapan mitra kami di Gaza.
 
"Pertama-tama saya ingin memanfaatkan kesempatan ini untuk mengucapkan Selamat Idul Adha kepada saudara-saudara kami di Indonesia. Kedua, kami sangat mengapresiasi support kepada masyarakat Palestina yang bertahan dan mempertahankan kemuliaan umat ini, yang memberikan darah mereka untuk Islam dan untuk Al-Aqsha, dan untuk kebebasan Palestina.

Mereka hidup di Gaza dalam kondisi yang sangat buruk; perang, blokade, tanpa listrik, hanya sedikit persediaan air, kemiskinan, dan dengan kondisi demikian mereka memilih bertahan dan tidak meninggalkan Gaza, dan ini adalah salah satu yang terbaik dari orang-orang. Terima kasih banyak kepada orang-orang yang telah memberikan kurban mereka untuk memberi makan anak-anak di Gaza." Begitu penyampaian Jomah, mitra implementator ACT di Gaza.‎ 
 
Masih ada satu hari tasyrik lagi. Saat yang baik berkurban, masih boleh menitipkan kurban untuk Palestina. Pun, untuk negeri-negeri di mana muslim terbelenggu nestapa karena konflik, angkara atau adu-domba kekuatan yang memusuhi kedamaian. Kita masih bisa berkurban untuk Palestina.

Mungkin, ada yang berkurban hari ini sehingga lebih banyak lagi penerima daging kurban di Palestina, dan kurban di sana tak lagi lebih sedikit dari tahun lalu. Menyisihkan sebagian yang kita punya untuk Palestina, selalu adalah cinta. Mungkin kali ini berujud kurban, hari lain bisa apa saja, juga doa tak berkesudahan sebagaimana doa kaum beriman sedunia. Untuk Palestina, selalu adalah cinta. Karena kita cinta sesama, cinta perjuangannya, sekaligus cinta pada bangsa yang karena kesungguhannya berjuang menjaga kemuliaan, Allah pun mencintai mereka. [] (Aisyah Darojati)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun