SURABAYA -- Raihana Keysha (11) namanya. Di masa pembelajaran daring saat ini, ia sangat semangat belajar ditemani sang ibu, Hartini, di rumah. Keysha ingin melanjutkan sekolah di Korea dan bercita-cita sebagai dokter. Untuk mewujudkan mimpinya, ia tekun belajar, termasuk di masa pandemi yang membatasi ia dengan sang guru di sekolah.
Keysha merupakan gadik cilik mendiang Serda Didik Wahyunardi. Pada Juli 2020 lalu, Hartini mendapat kabar suaminya gugur di masa pendidikan di Situbondo. Kabar ini jelas membuat Hartini terpukul. Tapi ia tak ingin berlarut dalam kesedihan dan ingin terus mendapingi Keysha hingga dewasa kelak.
"Anak saya lebih kuat dari saya. Ia sering ditinggal papanya dinas luar kota, jadi jarang interaksi. Tapi hati siapa yang tidak sedih ketika ditinggal orang terkasih," ungkap Hartini sambil menyeka air mata di awal Maret ini.
Ingin menjadi dokter, membuat Keysha tekun belajar. Bahasa Inggris menjadi pelajaran favoritnya. Hartini pun selalu mendampingi sang anak belajar, biasanya setiap pagi dan sore, terlebih selama berbagai kegiatan pendidikan dilakukan dari rumah.
Melihat semangat Keysha, Aksi Cepat Tanggap di awal Maret berikhtiar mendampingi anak-anak, termasuk putra dan putri prajurit yang telah wafat melalui program Sahabat Pelajar Indonesia. Beasiswa pendidikan ini akan diberikan kepada wali murid untuk terus memberikan semangat terbaik bagi mereka.
Dian Laksana dari tim ACT Jawa Timur, mengatakan, program Sahabat Pelajar Indonesia menjadi ikhtiar pendampingan terhadap anak-anak yang tengah menimba ilmu. Untuk saat ini, program menyasar anak yatim prajurit.
"Melaui program Sahabat Pelajar Indonesia, beasiswa akan diberikan kepada 100 yatim prajurit. Tentu jumlah ini akan terus bertambah dan akan meluas ke anak-anak lain yang tengah dalam proses menimba ilmu," jelas Dian, Senin (8/3/2021).
Program pendampingan pendidikan dari ACT bukanlah pertama kali ini saja. Sebelumnya, di berbagai penjuru negeri, ACT telah menyalurkan dana masyarakat untuk pendidikan. Mulai dari pembangunan fasilitas sekolah, paket pangan untuk para pendidik dan murid, hingga menghadirkan da'i yang membina agama serta pendidikan di pelosok Nusantara.