GARUT -- Hampir dua puluh tahun lebih masyarakat Kampung Cihurang, Desa Cijayana, Kecamatan Mekarmukti, Kabupaten Garut beribadah di masjid semi permanen yang sempit dan kondisinya tidak layak. Keterbatasan biaya pembangunan membuat masjid kecil, semi permanen dan rapuh ini tetap digunakan. Padahal masjid tersebut sangat sentral adanya karena menjadi tempat ibadah serta penguatan syiar Islam bagi warga sekitar.
Saepudin, salah satu tokoh masyarakat yang juga jemaah, mengatakan, setiap kali Masjid Al-Ikhlas digunakan untuk salat jemaah, khususnya tarawih, masyarakat banyak yang kembali pulang karena masjid tak lagi muat. Kondisi ini tentu membuat tak nyaman, sehingga renovasi masjid menjadi dambaan.
Namun, kini warga Cihurang dapat beribadah lebih nyaman di masjid yang berdiri di perkampungan mereka. Menjelang akhir Februari, Aksi Cepat Tanggap (ACT) mewujudkan cita-cita warga, masjid berukuran 9x9 meter di atas tanah wakaf tersebut diresmikan setelah melewati masa renovasi.
"Alhamdulillah dengan bangunan masjid yang baru ini lebih luas dan nyaman. Kami akan terus memakmurkan masjid dengan berbagai kegiatan," ungkap Saepun.
Kepala Cabang ACT Tasikmalaya Taufik Perdana mengatakan, berdirinya masjid baru untuk warga Cihurang merupakan kepanjangan tangan dermawan yang disalurkan melalui ACT. Sejak hari pertama renovasi, tak ada kendala dan warga pun menyambut baik pembangunan ini. Harapan besar agar warga bisa merawat dan terus memakmurkan masjid.
"Mohon doanya, selain Masjid Al-Ikhlas, kami sedang membangun dua masjid lagi di Ciamis dan Garut. Bagi dermawan yang ingin mengambil peran bisa menyalurkan kedermawanannya melalui ACT Tasikmalaya," ajak Taufik.[]