Cekrek upload cekrek upload...
"Tolong potoin dong!"
 "Habis ini bareng-bareng  potonya!"
"Gaya bebas, ya!" cekrek
Kalimat seperti itu sudah tak asing lagi di telinga. Dimanapun, kapanpun, terlebih jka sedang bersama sahabat atau keluarga. Trend selfie atau welfie sudah melekat dan menjadi gaya hidup jaman now. Berbagai alasan dikemukakan, mengapa harus selalu mengabadikan gambar melalui kamera.Â
Hari ginicukup dengan dengan handphone  kita bisa mengambil foto dengan bagus. Handphone juga sudah berasa 'lengket' di tangan.  Kemanapun pergi, terasa ada sesuatu yang kurang jika tak membawanya. Mulai dari anak-anak hingga orang lanjut usia, handphone sudah menjadi kebutuhan.
Nah, fitur kamera di handphone ini, bisa jadi mempengaruhi seseorang sehingga dikit-dikit cekrek.  Generasi jaman old, jika ingin berfoto saja harus pergi ke studio photo.  Ingin bebas  mengambil foto sendiri, harus membawa kamera, yang dahulu hanya digunakan saat ada moment-moment penting atau rekreasi, dan masih harus  membeli negative film terlebih dulu. Repot yaa...
"Ayo senyum, nak!" cekrek. Lagi nungging. Cekrek. Beberapa waktu lalu saya melihat seorang teman meng-upload foto anaknya yang masih batita sedang menangis sampai meler hidungnya. Begitulah,  cekrek dulu, baru ditolongin. Ada pula bayi sedang dimandiin juga difoto. Gedhenya pasti si bayi malu lihat foto dirinya telanjang. hihi
Selain itu obyek foto juga tak melulu body , kadang hanya  makanan, atau lokasinya saja. Dalam satu kesempatan, bisa mengambil banyak foto dengan background dan cerita yang berbeda. Fotopun tidak langsung diupload bersamaan. Hari ini satu, minggu depan satu, minggu depannya lagi satu. Maka jangan mengira, orang tersebut sering pergi  tempat yang sama.