Kita tahu bahwa pada saat ini telah memasuki revolusi industri 4.0. mau tidak mau kita harus mengikuti dan memanfaatkan segala kesempatan dan peluang yang ada. Begitu juga dengan dunia pendidikan semua beralih kedunia digital. Pemanfaatan teknologi sangat erat kaitannya dengan gerakan literasi dasar yang dicanangkan oleh kemendikbud RI.
Dilansir dari krjogja.com "Sebagai bangsa yang besar Indonesia harus mampu mengembangkan budaya literasi sebagai prasyarat kecakapan hidup abad 21. Budaya literasi tersebut dibangun secara terintegrasi antara keluarga, sekolah dan masyarakat.
Setidaknya ada 6 jenis literasi dasar yang harus dikuasai seseorang yakni literasi baca tulis, numerasi, sains, digital, finasial serta budaya dan kewarganegaraan," tutur Mendikbud.
Dari ke enam jenis literasi yang merupakan hal baru bagi guru dan siswa adalah literasi digital. Tentu sebagai guru harus tahu terlebih dahulu dengan apa itu literasi digital, bagaimana pengunaannya?
Literasi digital adalah kemampuan menggunakan teknologi dan informasi dari piranti digital secara efektif dan efisien dalam berbagai konteks, seperti akademik, karir, dan kehidupan sehari -hari. Sebagai guru kita mesti bijak dalam menggunakan alat digital dan kalau bisa alat digital itu digunakan dalam pembelajaran.Â
Banyak orang beranggapan bahwa pembelajaran berbasis digital ini sulit dilakukan. caranya mudah kita mulai dari yang sederhana dahulu, misalnya disekolah menggunakan LCD. Perangkat ini bisa menampilkan sesuatu yang tidak bisa kita bawa ke kelas bisa juga menampilkan sebuah video yang memancing siswa untuk belajar dan berpikir.
Setelah dalam pembelajaran menggunakan media digital, mari kita lanjutkan hingga ke assesmentnya juga menggunakan digital. Memang untuk membuat assesment dalam bentuk digital perlu adanya pelatihan untuk mengoperasikan sofware atau jugaa LMS dalam membuat evaluasi. Tetapi untuk pelatihan ini sudah ada beberapa organisasi guru yang membuat pelatihan dalam pembuatan assesment berbasis digital.
Selain mengikuti pelatihan yang di adakan oleh organisasi guru, bapak/ibu guru juga bisa cari informasinya dari media elektronik, seperti di google, youtube. Di sana sudah banyak sekali cara penggunaan media ICT dalam pembelajaran. Supaya tidak mengalami kesulitan bisa belajar mulai dari hal yang mudah dahulu. Kalau sudah mahir dan sudah diterapkan di sekolah baru belajar yang sedikit sulit atau rumit. Sebagai guru kita perlu belajar dan trus belajar untuk bisa memberikan pendidikan yang baik untuk anak didik kita.
Sabagai informasi saja di website saya dan youtube saya juga ada beberapa cara pembuatan media pembelajaran digital berbasis ICT. Bapak/bisa berkunjung kesana untuk mendapatkan cara membuat bahan ajar berbasis digital dan cara penggunaannya. Oke untuk masalah ini sudah cukup jelas bukan?
Kita lanjut ke masalah pemanfaatan ICT dalam pembelajaran untuk mengembangkan kecakapan abad 21. Dalam pendidikan kita tahu bahwa kecakapan abad 21 ini meliputi 4c (critical thinking, communication, colaboration, dan creativity) dan HOTS (higher order thinking skills), juga pendidikan karakter yang sangat penting. Nah pemanfaatan ICT ini dapat memicu untuk melatih siswa untuk dapat memiliki kecakapan abad 21 ini.
Pertanyaan sederhana semua bisa dibuat dengan teknologi, mau cari jawaban matematika bisa dicari dengan teknologi, bagaimana bisa dengan teknologi melatih siswa dalam berpikir kritis higher order thinking skills? Tentu jika kita melihat hardskill semua bisa pakai teknologi. Namun jika soft skill itu tidak bisa digantikan dengan teknologi.Â