Mohon tunggu...
Yanto Lengo
Yanto Lengo Mohon Tunggu... Mahasiswa - Rohaniwan Katolik

人生は素晴らしい

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Perempuan Berperan Membangun Strong Family

26 April 2022   20:35 Diperbarui: 26 April 2022   20:41 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Peranan wanita dalam keluarga
Wanita membangun strong family.
Amsal:1

Saudara/i ku yang teekasih dalam Kristus Sang Penebus.
"Perempuan yang bijaksana mendirikan rumahnya, tetapi orang bodoh meruntuhkannya dengan tangannya sendiri" (Amsal 14:1).

Perempuan atau istri adalah tokoh penting dalam sebuah keluarga. Saat seorang perempuan tampil dengan anggun dan bijaksana maka hal tersebut menjadi kebahagiaan bagi seisi rumah. Keutuhan dan keharmonisan sebuah keluarga juga tidak terlepas dari peran seorang istri. Saya yakin kita setuju dengan pepatah yang mengatakan, "Di balik kesuksesan seorang suami selalu ada sosok wanita hebat yang disebut istri". 

Perempuan sangat berperan dalam membangun strong family. Jika kita berkata jujur, dalam keseharian wanita lebih strong daripada laki-laki. Mulai dari measak di dapur, membeesihkan rumah, menghantar dan menjemput anak, belanja hingga ke kantor atau ke tempat kerja. Pada umumnya wanita jauh lebih strong dan tidak mudah mengeluh. 

Wanita yang strong dan bijaksana akan selalu berusaha untuk membangun rumahnya dengan penuh tanggung jawab. Ia tidak hanya merawat rumah sebagai house tetapi mampu merawat rumah sebagai home. Ia mampu menciptakan rumah sebagai sebuah home yang nyaman bagj seisi rumahnya. Ia merawat rumah dan keluarga dengan penuh kasih dan menghargai semua yang ada di dalamnya.

Ia akan pandai mengelola problem di dalam rumah dengan baik dan bijaksana sehingga banyak orang mengatakan bahwa, "perempuan berperan membangun strong family".

Dalam membangun strong family, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh perempuan Kristiani.

Pertama, perempuan harus membangun hubungan dengan Tuhan (Yohanes 1:12). Kita percaya Tuhan adalah Allah Bapa kita, maka kita pun harus mendekatkan diri dengan-Nya melalui doa, meditasi dan olah rohani.
Kedua, Perempuan tunduk kepada Tuhan (Efesus 5:22). 

Dalam kehidupan perkawinan hubungan suami-istri sangat ditentukan dari bagaimana keduanya mendasarkan perkawinan dalam kasih Tuhan. Dalam perkawinan istri dituntut untuk tunduk kepada suaminya seperti kepada Tuhan. Mengapa harus tunduk kepada suami? Karena Suami adalah kepala istri sebagaimana Kristus adalah kepala jemaat. 

Kita sering berkata keluarga adalah gereja mini atau kelompok komunitas umat beriman yang terkecil. Sebab itu di dalam keluarga pasti ada kepala dan anggota dan masing-masing dari mereka harus saling menghormati.

 Dalam bagian ini kita tidak sedang membahas kedudukan suami dan istri, tetapi tentang ikatan kasih yang seharusnya mendasarkan kehidupan keluarga kristiani sebagaimana hubungan Kristus dengan jemaat-Nya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun