Saya masih terisak saat diminta menyampaikan sambutan oleh Arif. Suara Aas menahan diri di gawai untuk tetap tegar menerima musibah yang menimpa ibu, adik bungsu, dan sepupunya membuat saya tak kuasa menahan tangis. Â
"Terima kasih Dewan Kesenian Kampar wabil khusus Ketua Umum, David Hendra, Kunni, Bang Ben, Arif, dan semua seniman Riau serta Disparbud Kampar. Doa untuk Cianjur ini pasti mengguncang aras dengan cara yang artistik. Insya Allah anak saya, Aas dan keluarganya tabah menerima kenyataan mamah, adek, dan sepupunya wafat akibat gempa, "kalimat panjang ini akhirnya meluncur juga.Â
Musikus Kampar, Bi, yang cantik jelita melantunkan lagu Ebiet G. Ade. Suara merdunya menggetarkan kalbu saya membawa kenangan saat bertemu Aas dan mamahnya almarhumah. Dulu. Saya memutuskan tetap terbang ke Pekanbaru memenuhi tugas yang saya emban meski menerima kabar dari Aas tentang kemungkinan mamah dan adiknya menjadi korban.Â
Sepanjang perjalanan menuju Serambi Mekah Riau saya berusaha mengaktifkan Tim Sigap Kerlip Cianjur dan menghubungi multipihak yang berkenan membantu. Nina Masrifah, adinda dari adik ipar saya tinggal di pusat gempa bersifat menjadi penerima bantuan di Kampung Seuseupan Desa Bangunnya Kecamatan CUGENANG kabupaten Cianjur.Â
"Teh, rumah di RT 01, 02, 03 semuanya rata dengan tanah. Beberapa bagian rumah Neng juga rusak. Kami tinggal di RT 004 Â RW 001. Sampai saat ini sudah 122 lebih gempa susulan yang membuat kami memasang tenda di halaman, "ujar Nina saat saya menghubunginya.Â
Meskipun menjadi penyintas, Nina tetap menyatakan kesediaannya untuk mendistribusikan bantuan yang kami galang untuk membantu penyintas balita, anak, perempuan,ibu hamil, ibu menyusui, lansia,dan disabilitas. "Pastikan tidak boleh membeli susu formula dan mie instan ya, Neng!" Ujar saya saat mengirimkan titipan donatur Sigap Kerlip Indonesia.Â
Peduli Gempa CianjurÂ
Doa untuk Cianjur tercetus saat Kunni dan perwakilan IOF Â hadir di Anjungan Kampar untuk membahas dukungan sosial IOF untuk kegiatan Festival SDG's Desa di Batu Tilam. Surga Tersembunyi Terbaik penerima Anugerah Pesona Indonesia 2021 ini menjadi model penerapan Desa Kreatif menuju Desa Ekowisata Ramah Anak Peduli Perempuan (Derapp).
Kabar korban yang terus bertambah pasca  gempa bumi yang meluluhlantakkan Cianjur pada 21 November 2022 menambah perhatian kami. Lebih dari 61 ribu warga Cianjur mengungsi, 271 dari 571 warga yang wafat sudah teridentifikasi, 28 SMA/SMK/SLB, 763 SMP, puluhan madrasah, SD, dan Paud mengalami kerusakan dan 31 di antaranya ambruk menurut data yang dihimpun Pos Pendidikan.Â
Kunni menyambut antusias rencana Doa untuk Cianjur di Anjungan Kampar diiringi penggalangan dana peduli gempa yang dititipkan ke Yayasan Sigap Kerlip Indonesia selama Riau Expo berlangsung.Â