Mohon tunggu...
Yanti Sriyulianti
Yanti Sriyulianti Mohon Tunggu... Relawan - Berbagilah Maka Kamu Abadi

Ibu dari 3 anak yang sudah beranjak dewasa, aktif menggiatkan kampanye dan advokasi Hak Atas Pendidikan dan Perlindungan Anak bersama Sigap Kerlip Indonesia, Gerakan Indonesia Pintar, Fasilitator Nasional Sekolah Ramah Anak, Kultur Metamorfosa, Sandi KerLiP Institute, Rumah KerLiP, dan Perkumpulan Keluarga Peduli Pendidikan di Indonesia sejak 1999. Senang berjejaring di KPB, Planas PRB, Seknas SPAB, Sejajar, dan Semarak Indonesia Maju. Senang mengobrol dan menulis bersama perempuan tangguh di OPEreT.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Coaching Pelaku Usaha yang Berhasil Menentukan Keberhasilan Membangun Usaha Mandiri

18 Januari 2021   21:33 Diperbarui: 18 Januari 2021   21:39 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Tidak perlu resah mencari batas akhir pandemi. Pembatasan Sosial Berskala Besar menumbuhkan kebiasaan baru dalam memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi. 

Bagi orang awam seperti saya, memulai usaha mandiri sangat menakutkan. Untung saja pada saat itu, kegiatan kampanye dan advokasi satuan pendidikan aman bencana makin intens. Saya pun bisa menyembunyikan resah ini dengan baik. 

Dukungan dari tim yang dibentuk pendiri perusahaan tidak cukup membuat saya bergegas menjalani profesi sebagai direktur utama dari perusahaan ini selama 3 tahun. Ada banyak alasan. 

Hari ini, saya menyadari pentingnya mentor ketika hadir dalam coaching daring mitra baru  oleh pelaku usaha yang berhasil memperoleh passive income. Untuk ke sekian kalinya saya merasa bersyukur memutuskan masuk ke dalam tim usaha yang diperkenalkan kolega lama di pengurangan risiko bencana.ini.

Perempuan pelaku usaha sejak 1998 yang menjadi supercoach saya sebelumnya bekerja sebagai country manager dari perusahaan multinasional terkemuka. Ia mengaku menolak mentah-mentah tawaran almarhum suaminya untuk menjalankan usaha ini. Namun setelah menghadiri berbagai pertemuan selama 1,5 tahun, ia memutuskan untuk mencoba. Dan 2 tahun kemudian meraih passive income.  Ia memutuskan menjalaninya dengan sepenuh hati sampai saat ini.

Kesungguhan perempuan keren ini melakukan coaching bukan hanya terhadapku. Beberapa mitra bisnis yang bergabung dalam tim kami sepatutnya  bersyukur mendapat kesempatan yang begitu berharga. Learning by doing bersama supercoach pelaku usaha berpengalaman 22 tahun dalam tim usaha membangum customer based. 

Impian mengembangkan sistem yang mendukung remaja putri pelopor kebaikan dari keluarga penerima manfaat PKH menjadi salah satu alasan kuat yang membuat saya  terus mencari mitra bisnis sebanyak-banyaknha 

Usaha membangun customer based ini makin terasa jelas bagi saya setelah 3 bulan menjalani coaching  secara intensif. 

Beragam pertemuan dan audio video berisi praktik baik yang sangat inspiratif dilengkapi tutorial dan product knowledge memperkuat manfaat alat pendukung bisnis yang benar-benar. Hanya masalah waktu saja. 

Produk yang berkualitas dengan garansi 100 hari menambah dukungan. Para perintis usaha membangun customer based ini beeintung didukung sistem network 21 yang handal. Hanya perlu mau dan banyak melakukan activity loop seperti yang dilakukan pelaku usaha yang sudah berhasil. 

Coaching oleh pelaku usaha yang sudah berhasil menjadi  penentu dalam menciptakan lingkaran semangat meraih impian dengan usaha mandiri. Nah, model coaching seperti apa yang bisa membuat para remaja kita mau mengikuti 6 langkah sukses menkadi pengusaha. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun