Mohon tunggu...
Yani Nurbaiti
Yani Nurbaiti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta

Jangan pernah mencoba untuk menyerah dan jangan pernah menyerah untuk mencoba

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Vaksinasi Massal di Unisa

24 Januari 2022   21:25 Diperbarui: 24 Januari 2022   21:30 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Per hari Senin, 2 Maret 2020 nama Indonesia masuk ke dalam negara yang terjangkit virus corona. Presiden Joko Widodo mengumumkan virus corona Wuhan menjangkit dua warga Indonesia, tepatnya di kota Depok, Jawa Barat. Kedua orang tersebut merupakan seorang ibu (64) dan juga putrinya (31) yang sempat kotak dengan warga Jepang yang positif mengidap COVID-19. Warga Jepang tersebut baru terdeteksi COVID-19 di Malaysia, setelah meninggalkan Indonesia. Setelah peristiwa itu mulai tersebarlah virus covid 19 di luar kota Depok, Jawa Barat yang menyebabkan sekolah-sekolah di Indoneisa diliburkan/belajar di rumah yang awalnya hanya 2 minggu berlanjut sampai lebih dari 1 tahun. Setiap hari di stasiun televisi maupun media sosial selalu menayangkan jumlah kenaikan kasus baru, jumlah sembuh dan juga jumlah kematian. Sampai puncaknya pada 24 Juli 2021 dengan angka kasus aktif sebanyak 574.135. Sehingga pemerintah pertama kali menerapkan PPKM Darurat pada 3 Juli 2021 lalu yang berlangsung selama 3 minggu yaitu hingga 20 Juli 2021. Setelah itu, perpanjangan dengan nama PPKM Level 4 dilakukan sebanyak tiga kali, yakni pada 21 Juli-25 Juli 2021, 26 Juli-2 Agustus 2021, dan 3 Agustus-9 Agustus 2021.

Pada 11 Januari lalu Badan POM telah mengumumkan bahwa vaksin COVID-19 produksi Sinovac Biotech dengan nama Vaksin CoronaVac dinyatakan aman, berkhasiat, dan bermutu melalui Persetujuan Penggunaan Dalam Kondisi Darurat (Emergency Use Authorization/EUA) dan sudah dinyatakan halal berdasarkan fatwa yang dikeluarkan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) pada tanggal yang sama. Kemudian pada hari Rabu 13 Januari Presiden RI, Joko Widodo menjadi penerima pertama suntikan vaksin COVID-19 tersebut yang diselenggarakan di Istana Negara.

Pada 25-28 Agustus 2021 Universitas Aisyiyah Yogyakarta mengadakan vaksinasi masal dengan kuota 6.500 peserta untuk dosis pertama. Vaksinasi ini ditujukan bagi mahasiswa, keluarga dosen tenaga kependidikan Unisa Yogyakarta, pelajar SMA/SMK dan masyarakat umum di DIY. Vaksin yang digunakan di kampus UNISA Yogyakarta adalah jenis vaksin sinovac. Vaksinasi ini didukung penuh oleh TNI POLRI, Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Pimpinan Pusat Aisyiyah, Muhammadiyah Covid 19 Comman Center (MCCC), PWM DIY khususnya MPKU PWM DIY dan amal usaha kesehatan Muhammadiyah-Aisyiyah yang ada di DIY. Kemudian sebagai kontribusi dalam penanganan COVID-19, Unisa Yogyakarta juga berupaya bersama dengan pemerintah menyediakan ruang isolasi ditempat yang biasanya digunakan sebagai  asrama kampus untuk mahasiswa UNISA Yogyakarta yang berlokasi di jl. Siliwangi Gamping Sleman.

Beberapa mahasiswa berpartisipasi sebagai relawan vaksin yang diselenggarakan di Unisa. Mahasiswa yang berpartisipasi sebagai relawan dimulai dari mahasiswa semester 3,5 dan 7. Mahasiswa yang menjadi relawan vaksin juga menggunakan APD lengkap yang sudah disediakan pihak kampus. Sebelumnya relawan vaksin di briefing terlebih dahulu agar proses vaksinasi berjalan lancar.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun