Mohon tunggu...
Yana Haudy
Yana Haudy Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Ghostwriter

Juru ketik di emperbaca.com. Penulis generalis. Best in Opinion Kompasiana Awards 2022.

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Chemistry Gen Z dan Metode Komunikasi Ganjar

3 Maret 2023   11:38 Diperbarui: 3 Maret 2023   14:17 1233
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi diolah dari Jatmika Sketch and Drawing

Saya berpegang pada klasifikasi dari Pew Research Center sebagai lembaga pertama yang mengategorikan generasi berdasarkan tahun kelahiran, termasuk rentang kelahiran Gen Z.

Generasi Z disematkan pada mereka yang lahir tahun 1997-2012, seperti yang kemudian ditukil oleh Reuters dari Pew Research Center. 

Namun kemudian lahir generasi yang daya kognitif dan nalarnya telah terpengaruh oleh teknologi yang digunakan ayah-ibunya. Maka rentang tahun kelahiran Gen Z jadi terpotong sampai 2010 saja. Generasi yang lahir setelah tahun 2010 sampai sekarang disebut dengan Generasi Alpha. 

Gen Alpha serupa dengan Gen Z, tidak bisa hidup tanpa internet. Hanya saja Gen Alpha masih harus dibatasi aksesnya terhadap medsos karena masih dibawah umur. Sedangkan Gen Z sudah menjadikan medsos sebagai bagian tidak terpisahkan dari hidupnya.

Makanya kalau Millennial dan Gen X woles aja seminggu enggak buka medsos, Gen Z tidak bisa. Bahkan Gen Z yang tinggal di pelosok pun akan lebih sering mengintip medsos dibanding Millennial di kota.

Mengapa hidup Gen Z tidak terpisahkan dari internet dan media sosial? 

Gampang banget jawabnya. Karena mereka lahir dan dibesarkan oleh internet dan medsos. Gen Z lahir saat internet sudah ada di teknologi 3G yang melaju di kecepatan 512 Kbps-2 Mbps. 

Internet mobile yang berjalan di kecepatan itu sudah bisa buat dengerin musik online, video call, ngobrol di Forum, upload foto, bahkan sudah bisa untuk streaming film walau resolusinya harus dikecilkan jadi maksimal 480p saja.

Internet mobile 3G hadir pada 2005 disaat Gen Z tertua berusia delapan tahun. Saat itu Facebook sudah lahir, menyusul Twitter setahun kemudian. Dua platform itu melesat meninggalkan medsos favorit Millennial pada masanya, yaitu Friendster dan MySpace yang bubar karena tidak bisa mengikuti kebutuhan netizen akan jejaring sosial.

Si Anak Medsos 

Survei yang dilakukan oleh IDN Research Institute bersama dengan Populix pada 2022 menunjukkan kalau mayoritas Gen Z Indonesia mengakses medsos lebih dari 3 jam sehari.

Platform medsos kesukaan Gen Z adalah Instagram dengan Reels dan Instagram Story jadi favorit mereka untuk mencari hiburan. Sementara itu, Gadget Diva ikut mengungkap kalau Gen Z juga jadi pengguna Twitter terbanyak di Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun