Mohon tunggu...
Yana Haudy
Yana Haudy Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Ghostwriter

Juru ketik di emperbaca.com. Penulis generalis. Best in Opinion Kompasiana Awards 2022.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Game Streaming, Main Gim di "Awan" yang Makin Hits Tanpa Unggah-Unduh

19 Januari 2021   14:57 Diperbarui: 19 Januari 2021   16:26 1178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi game streaming. Foto: theverge.com/Valve

Game streaming dan streaming game sama-sama butuh internet. Game di cloud gameQoo masih bisa dimainkan dengan kecepatan internet standar ala Indihome, Firstmedia dan kawan-kawan di kisaran "up to 10 Mpbs".

Akan tetapi jika bermain di Google Stadia, entah itu di ponsel atau komputer, kita butuh internet berkecepatan download minimal 10 Mpbs.

Kecepatan internet home fiber di Indonesia memang sudah mencapai 200 Mpbs, namun mayoritas orang Indonesia lebih senang main game di ponsel daripada di komputer dan konsol. Lagipula home fiber berkecepatan tinggi mahal biayanya. 

Pun demikian kecepatan internet di seluler yang mencapai 5,4 Mbps (unggah) dan unduh 12 Mpbs, sangat jauh dibawah syarat minimum main di Stadia, karena rata-rata kecepatan unggah---unduh di seluler hanya berkisar 2-3 Mbps saja. Jadi game streaming berspek berat yang ada di Stadia, Playkey, Vortex, Parsec, atau Rainway tidak akan hits di negeri netizen +62 ini.

Lalu, dengan adanya cloud gaming apa berarti konsol game seperti PlayStation dan Xbox tidak bakal laku lagi? 

Masih laku karena Sony dan Microsoft menyediakan game dalam cloud bernama PS Now yang bisa dimainkan dari konsol PlayStation dan Microsoft XCloud yang dapat dimainkan di XBox.

Google juga akan mengintegrasikan Stadia dengan YouTube sehingga jika kita tertarik memainkan game yang sedang tayang di YouTube kita bisa langsung masuk ke "awan" dan ikut memainkannya di sana.

Latar belakang Google membuat Stadia juga karena banyaknya tayangan game yang ditonton di YouTube, mencapai 50 milyar jam selama 2018 lalu (Stadia diluncurkan pada 2019).

Dengan adanya Stadia, Google akan "membujuk" orang yang doyan nonton streaming game untuk ikut main game juga.

Selain gameQoo, penyedia cloud gaming di Indonesia ada juga Skyegrid sebagai platform pertama cloud gaming di Indonesia yang berdiri pada 2018. Menyusul di belakangnya ada Emago.

Skyegrid adalah platform paling populer karena dimainkan oleh banyak gamers di Indonesia. Sayang sekali layanan cloud gaming dari Skyegrid tidak gratis, paket termurah seharga Rp69.000 untuk main selama tujuh hari. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun