Mohon tunggu...
Yana Haudy
Yana Haudy Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Ghostwriter

Juru ketik di emperbaca.com. Penulis generalis. Best in Opinion Kompasiana Awards 2022.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Jalan Tengah Antisipasi Resesi dan Pandemi

1 Juni 2020   11:44 Diperbarui: 1 Juni 2020   13:43 562
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Sejauh ini penanganan Covid-19 di negara kita sudah diperbandingkan dengan Tiongkok, Korea Selatan, Vietnam, Italia, Jepang, bahkan Singapura. 

Mereka yang lockdown saja kasusnya tinggi apalagi Indonesia hanya PSBB. Mereka saja setelah lockdown dibuka malah nambah lagi kasus Covidnya, apalagi Indonesia. 

Alright, membandingkan Indonesia dengan Tiongkok masuk akal karena jumlah penduduk Tiongkok ada di peringkat satu dan Indonesia peringkat empat, gak beda jauh. Tapi membandingkan dengan Singapura jelas lelucon because Singapore population is way more smaller even than Jakarta. 

Pemerintah sudah meminta masyarakat bersiap kembali beraktivitas dengan kebiasaan yang baru meski belum jelas kapan new normal akan resmi diberlakukan. 

Sejauh ini sudah banyak suara yang menyesalkan mengapa buru-buru menerapkan new normal, apakah Indonesia tidak belajar dari negara lain yang kena gelombang kedua karena membuka lockdown?

Justru sosialisasi dini new normal ini karena Indonesia sudah belajar dari negara lain. 

Ekonomi AS dan Tiongkok tumbuh minus sejak dihantam Corona dengan lebih dari 20 juta orang jadi pengangguran di AS. Pun demikian dengan India yang ekonominya anjlok sebagai imbas dari lockdown. 

Supaya ekonomi tidak jatuh ke jurang kebangkrutan maka pemerintah Indonesia mulai ancang-ancang membuka kembali aktivitas warga. Kantor-kantor BUMN dan pemerintahan sudah lebih dulu dibuka dengan aturan karyawan diatas 45 tahun tetap work from home. 

Lagipula pemberlakuan new normal ini juga tidak buru-buru, sampai detik ini masih persiapan dan sosialisasi, belum resmi diberlakukan. Jikapun sudah diberlakukan hanya daerah zona hijau yang boleh membuka kegiatan bisnis, rumah ibadah, dan sekolah mereka. Zona hijau artinya tidak ada satupun orang yang positif Covid-19 di daerah tersebut. 

Menurut saya pemerintah sedang berusaha keras menahan agar tidak terjadi resesi sekaligus menjaga agar wabah jangan tambah merajalela. Menurut Wakil Direktur Indef Eko Listiyanto, seperti negara lain, Indonesia juga terancam resesi karena Corona menggerogoti perekonomian. Jika terjadi resesi maka terjadi ledakan pengangguran yang menyebabkan meledak juga jumlah orang miskin. 

New normal adalah jalan tengah bagaimana ekonomi tetap jalan tapi kesehatan masyarakat tetap terjaga. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun