Mohon tunggu...
Aditya Anggara
Aditya Anggara Mohon Tunggu... Akuntan - Belajar lewat menulis...

Bio

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Manuver Cak Imin Buka Peluang Terjadinya Poros Tengah!

5 Agustus 2018   18:37 Diperbarui: 5 Agustus 2018   18:54 721
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dari Kereta Bandara ini lah kisah Cawapres ini dimulai (sumber: Tabloid Bintang)

Pendaftaran Pasangan Capres dan Cawapres 2019 telah resmi dibuka oleh KPU. Namun sampai kemarin belum ada juga pasangan Capres/Cawapres yang mendaftar. Isu hangat sebelumnya adalah mencari sosok Cawapres pendamping bagi kedua Capres (Jokowi maupun Prabowo)

Bak serangan fajar menjelang hari pencoblosan, sekonyong-konyong Cak Imin melakukan manuver dan juga sebuah "terobosan baru" yang dapat berujung kepada terciptanya Poros Tengah, yaitu adanya tiga Pasangan Capres dan Cawapres 2019!

Sebelumnya memang sudah santer tersiar kalau nama Cak Imin akan dipasangkan sebagai Cawapres Jokowi. Lalu baliho #2019 CakIminCawapres terlihat dimana-mana. Tetapi sebenarnya belum ada keterangan resmi dari Istana kalau Cak Imin akan dipasangkan sebagai Cawapres Jokowi. Dengan kata lain, Cak Imin memang jelas baper sendiri....

Sejak namanya disebut-sebut sebagai Cawapres Jokowi, penampilan Cak Imin langsung berubah, menyesuaikan diri dengan posisi idamannya tersebut...

Timses untuk #2019 CakIminCawapres pun terbentuk. Segala strategi dimatangkan termasuk memobilisasi massa maupun segala upaya lainnya demi menyukseskan impian tersebut.

Sebulan menjelang Hari-H pendaftaran Pasangan Capres dan Cawapres 2019 dibuka, situasi tampaknya kurang menguntungkan bagi Cak Imin. Tersiar kabar bahwa ada sepuluh kandidat Cawapres pendamping Jokowi. Nama Cak Imin tersebut berada pada urutan terakhir... konon katanya nama itu sudah mengerucut tinggal satu, dan kini sudah berada pada saku Jokowi... Entah lah berada pada saku yang kiri atau yang kanan...

Sebagai penganut politisi full-pragmatisme, Cak Imin mencium gelagat kurang baik terkait fenomena yang berkembang belakangan ini. PKB dengan perolehan 47 kursi, jelas bisa berbuat "sesuatu" jika berkoalisi dengan "pihak yang tepat!"

"Sesuatu" itu mencakup posisi jabatan, maupun kompensasi, yang dalam istilah ekonomi biasa juga disebut sebagai Service Intangibility...

Sedangkan "Pihak yang tepat" itu tidak bergantung kepada platform politik (apalagi kemaslahatan umat) melainkan kepada revenue yang akan didapat... Inilah yang sering-sering disebut oleh para politisi sebagai dinamika politik yang berkembang di masyarakat...

***

Untuk menyegarkan pihak Istana maupun pihak-pihak yang berkepentingan lainnya mengenai posisi kursi PKB yang cukup strategis itu, maka Cak Imin merasa perlu melakukan terobosan baru untuk menaikkan posisi tawarnya. Tentu saja akan lebih afdol kalau sekiranya aspirasi itu disuarakan oleh pihak-pihak lain, terutama oleh umat maupun para ulama...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun