Mohon tunggu...
Aditya Anggara
Aditya Anggara Mohon Tunggu... Akuntan - Belajar lewat menulis...

Bio

Selanjutnya

Tutup

Bola

Habis Gelap Terbitlah Terang (Liverpool 5 AS Roma 2)

25 April 2018   19:29 Diperbarui: 25 April 2018   19:33 952
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Trio Firmansah, sumber : Bola.net

Awan gelap yang menyelimuti kubu Giallorossi selama 80 menit pertama pertandingan, akhirnya mulai menunjukkan seberkas sinar harapan setelah dua gol dari Edin Dzeko (menit ke-81) dan gol penalti dari Perotti (menit ke-85) berhasil menembus gawang Liverpool yang dijaga oleh Karius.

Dalam dua pertandingan sebelumnya, Roma juga mengalami situasi yang sama, kalah di kandang lawan, namun kemudian berhasil membalikkan keadaan ketika bertanding di rumahnya sendiri. 

Di babak 16 besar, Shakhtar Donetsk menang 2-1 saat menjamu Giallorossi. Namun di leg kedua ketika bermain di kandang sendiri, Roma berhasil menang 1-0, untuk mengubah hasil akhir 2-2. Akan tetapi Roma kemudian lolos ke babak berikutnya berkat keuntungan gol tandang.

Di babak perempat final, Barcelona menghajar Roma 4-1 ketika bermain di Nou Camp. Namun di leg kedua ketika bermain di Olimpico, Roma berhasil menggebuk Barca tanpa ampun dengan skor 3-0! Hasil akhir kemudian menjadi 4-4. Dengan demikian sekali lagi Roma lolos ke semifinal berkat keuntungan gol tandang...

Para motivator selalu berkata, "Nothing's impossible" Dalam sepakbola itu tidak ada yang mustahil! Adagium inilah yang dipegang erat oleh Eusebio Di Francesco, juru latih AS Roma itu. Inilah mantera ajaib yang akan terus menerus diteriakkannya ketelinga anak asuhnya itu ketika mereka bertarung dalam laga hidup-mati di Olimpico...

Akan tetapi Liverpool bukanlah Barca, apalagi Shakhtar Donetsk! Aplaus harus diberikan kepada Eusebio yang berani (nekat) memainkan skema permainan menyerang di Anfield seperti ketika mereka bertarung di Olimpico! Inilah penyebab utama mengapa gawang Alisson bisa bobol sampai lima kali! Akan tetapi tabungan dua gol Roma di Anfield itu, juga adalah berkat kenekatan Eusebio tadi.

Eusebio belajar dari pengalaman Manchester City ketika menyambangi Anfield pada laga perempat final lalu. Ketika itu City diteror habis, bahkan sebelum bus mereka sampai di stadion Anfield! Lutut seorang Italiano pasti gemetar menghadapi teriakan fans Liverpool yang menyanyikan lagu You never walk alone terus menerus sepanjang pertandingan...

Eusebio lalu memaksa anak asuhnya untuk bermain agresif seperti ketika mereka menghadapi Barcelona di Olimpico. Ketika semua pemain bermain agresif dengan pressing ketat, maka mereka seketika akan "tuli" dan hanya fokus kepada permainan cepat mereka sendiri. Mereka akan melupakan penonton, dan hanya fokus untuk menjebol gawang lawan!

Salut untuk Eusebio! 25 menit pertama berjalan, Roma memang lebih menguasai permainan, membuat Liverpool tertekan. Trio penyerang Liverpool nyaris tidak bisa berbuat apa-apa. Untungnya lini tengah Liverpool masih bisa diandalkan untuk meredam permainan cepat Roma.

Selepas 25 menit berlalu, permainan mulai berubah! Lini belakang Roma adalah penyebabnya. Jarak antara trio bek tengah dengan bek sayap terlalu jauh. Celah itulah yang dieksplorasi oleh Salah, Mane dan Firmino. Trio bek tengah itu sepertinya juga kurang pintar membaca permainan. "Meminjam istilah Rocky gerung," mereka ini tidak punya "fiksi dan imajinasi" permainan. Karena "kurang nalar," maka mereka itu "terlihat dungu..."

Satu hal lagi, trio bek tengah Roma itu selalu berdiri sejajar. Sekali salah satu dari mereka itu bisa dilewati, maka penyerang Liverpool akan langsung berhadapan dalam situasi satu lawan satu dengan Alisson! Sistim pertahanan Roma ini memang cukup aneh untuk ukuran Italia! Trio bek tengah Chelsea yang juga "ala Italiano" itu terlihat jauh lebih baik...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun