Mohon tunggu...
Yadi Pebri
Yadi Pebri Mohon Tunggu... Wiraswasta - #MerawatSilaturahim

Founder RuangGagasan.id "Suatu hari nanti saya akan punya beberapa buku yang saya tulis dan saya akan banyak menghabiskan hari-hari dengan penuh kegembiraan" #Believe

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pemanfaatan Kelapa Sawit dalam Bidang Farmasi

1 Juni 2020   10:59 Diperbarui: 1 Juni 2020   11:18 1490
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
www.kompasiana.com/yadipebri

Pemanfaatan terakhir pada kelapa sawit adalah sebagai bahan baku dalam pembuatan sabun. Sabun yang terbuat dari minyak kelapa sawit terbagi ke dalam dua reaksi, yaitu saponifikasi (trigliserida dan alkali) dan netralisasi (asam lemak bebas dan alkali). Namun, sabun akan menjadi pelembab terbaik bagi kulit melalui reaksi saponifikasi karena trigliserida akan menghasilkan gliserol yang bekerja sebagai fasa gel. 

Para peneliti mencoba membuat inovasi berupa sabun transparan karena stabilitas busa yang dihasilkan sebagai pembersih kotoran harus baik. Berdasarkan literatur, minyak kelapa sawit memiliki kandungan asam palmitat sebesar 44,3 % (Depperin, 2007). Berdasarkan penelitian, bahan aktif yang digunakan dalam membuat sabun padat transparan adalah ekstrak teh putih karena mengandung antioksidan yang tinggi. 

Ekstrak teh putih memiliki beberapa kelebihan, yaitu memiliki kandungan saponin yang membantu menghasilkan busa lebih banyak, asam lemak yang lebih banyak membuat sabun lebih keras, dan bermanfaat sebagai antimikroba akibat infeksi kulit oleh S. Aureus dan Pseudomonas Aeruginosa. 

Namun, ekstrak teh putih tidak bisa ditambahkan secara berlebih karena mengandung senyawa alkali bebas yang menyebabkan iritasi pada kulit. Pembuatan ekstrak teh putih dilakukan dengan metode maserasi tunggal lalu ditambahkan pada campuran sabun padat transparan yang harus dijaga pada suhu 50oC. 

Sedangkan, pembuatan sabun padat transparan memerlukan media pemanas minyak kelapa sawit, yaitu waterbath. Bahan pendukung lainnya adalah NaOH 30 %, etanol 96 %, gliserin, sirup gula, NaCl, dan fragrance (pewangi). Seluruh bahan diaduk rata yang kemudian akan dicetak dan didiamkan selama 1 hari. Pembuatan sabun diakhiri dengan curing selama 3 minggu.

Berdasarkan ketiga manfaat dalam bidang farmasi, minyak kelapa sawit tidak harus langsung diekspor tanpa pengolahan lebih lanjut. Apabila Indonesia hanya mengekspor minyak kelapa sawit yang tergolong bahan mentah, naik turunnya harga akan terus bergantung pada harga minyak global. Terlebih lagi, selama tiga tahun terakhir, harga minyak global mengalami penurunan drastis sehingga nilai ekspor minyak kelapa sawit semakin tidak berguna. 

Hal ini mendorong masyarakat khususnya kabupaten Muratara untuk bekerja sama dalam memanfaatkan minyak kelapa sawit karena lahan kelapa sawit di Indonesia lebih luas dibandingkan kedua negara tetangga, yaitu Malaysia dan Thailand. 

Jika Indonesia mampu merespon pertumbuhan ekonomi yang cenderung stagnan dengan meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia kabupaten Muratara yang masih di bawah SDM Sumatera Selatan, misi keempat (peningkatan hilirisasi industri, khususnya pembinaan rumah tangga) akan tercapai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun