Mohon tunggu...
Gaya Hidup

[Buka Opini] Ich Liebe Dich (I Love You) Mami

16 Desember 2016   13:19 Diperbarui: 16 Desember 2016   17:55 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Hellow Bukalapakers! 

Mengingat tanggal 22 Desember adalah Hari Ibu, yuk kita semua berbagi cerita tentang betapa besar kasihnya yang telah ia berikan. Inilah cerita pengalaman Tina dengan mama, yeay! Selamat membaca~

Satu-satunya orang yang rela menghabiskan waktunya dan berada disampingku disaat kesusahan adalah ibuku. Hidup setiap orang tidak ada yang mulus semulus pantat bayi. Begitulah juga dengan hidupku yang sekarang ini aku berada di tingkat SMA. Bagi kamu yang sudah pernah melewati masa-masa SMA, SMA adalah masa-masa dalam hidup yang tidak akan pernah terlupakan.  Ada benarnya juga sih, tidak pernah terlupakan sengsaranya. Bulan pertama masuk kelas 11 sangat menyenangkan dan asyik, teman-temannya pun seru abis. 

Nah, kesengsaraan hadir di bulan ketiga setelah masuk kelas 11. Pelajarannya semakin mematikan seakan menyekik leherku, ditambah adanya karya ilmiah yang harus kita mulai disaat itu. Satu angkatanpun rusuh dan panik akan kehadiran karya ilmiah ini. Aku tak kalah panik dengan teman-temanku, sampai-sampai aku berniat untuk memalsukan data. Kepanikanku ini berlanjut hingga aku membuka pembicaraan dengan mami tentang karya ilmiah ini. Mami bukanlah orang yang ahli dalam hal sains, bahkan dulunya ia mengambil jurusan IPS. Tapi mami adalah mami terajaib di duniaku, ia bisa menyelesaikan masalahku dalam sekejap mata.

Dengan tenang ia menjelaskan apa yang akan kita lakukan untuk percobaan karya ilmiahku. Papi juga ikut membantuku mencari alat dan bahannya. Suatu kali aku tidak mendapatkan bahan yang diinginkan, aku telah mencari ke segala toko kimia di wilayahku, tetapi tidak ada yang menjualnya. Aku mulai panik dan berencana mengubah topik karya ilmiahku. Disaat itulah ibu datang seperti malaikat, ia menawarkanku ketenangan. Bagiku ibu bukan lagi pahlawan dan malaikat, tetapi ia adalah drugs of my life (obat penenang hidup). Bahkan ia rela menemaniku mengerjakan penelitianku yang kulakukan hingga larut malam. Setelah itu ia memberikanku solusi dalam mencari bahan yang kuperlukan, ia mulai membuka smartphonenya dan meng-installaplikasi Bukalapak.com. Ia menyuruhku untuk mencari apa yang kuinginkan, akhirnya kita mencari-cari produk-produk di Bukalapak.com. Mulai dari sinilah waktuku tidak terbuang sia-sia demi mencari bahan ataupun barang-barang lainnya. Dan hingga sekarang aku pengguna Bukalapak yang setia, selalu nge-checkpromo-promo yang diadakan meski hingga akhirnya hanya akan bergantung di keranjang belanja.

Natalpun mulai mendekat, it’s Christmas everybody! Semua barang sedang di promo di berbagai macam toko, termasuk Bukalapak.com. Baru saja sehari yang lalu ibuku berkata padaku “Cariin barang dong di online shop, mami lagi butuh banget.”

Mami ngomong itu ke aku karena hari-hari ini adalah HARBOLNAS (Hari Belanja Online Nasional). Segera dengan semangatnya ku membuka laptopku dan langsung ke Bukalapak.com untuk mencarikan barang untuk mami.

Sayang aku buat mami ga bakal berhenti meskipun nanti mami dijemput Allah dan berbahagia denganNya. Di masa tua mami aku akan selalu menyisihkan waktu dan uangku untuk mami yang selama ini telah menjaga dunia ku. Terimakasih mami, ich liebe dich .

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun