Mohon tunggu...
Kristina Nurhayati
Kristina Nurhayati Mohon Tunggu... Penulis - opini

opini

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Indonesia, Perbedaan dan Harmoni, mungkinkah?

22 Mei 2019   11:54 Diperbarui: 22 Mei 2019   14:40 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Hari ini tanggal 22 Mei 2019, tepat 2 hari setelah hari Kebangkitan Nasional, hampir diseluruh media, baik cetak maupun elektronik membahas tentang massa yang datang ke Jakarta untuk menyampaikan pendapat. diberitakan bahwa massa datang dari berbagai daerah. Negara ini dibentuk atas berbagai macam perbedaan, baik itu Suku, Agama, Ras, bahasa daerah dan berbedaan lainnya. Jika kita sungguh sadar akan hal itu, harusnya kita mampu menyikapi perbedaan pilihan politik ini dengan lebih bijak. 

Apa yang akan kita dapatkan dengan mengolok - olok bahkan merusak fasilitas umum? mengapa harus memaksakan perbedaan? menjadikan perbedaan pilihan sebagai alat untuk merusak harmoni bangsa. 

Sekolah - sekolah merasa perlu untuk meliburkan kegiatan belajar mengajar untuk menghindari hal - hal yang tidak diinginkan. Memang diharapkan semuanya dapat menyampaikan aspirasi dengan cara yang seharusnya dan sebaik - baiknya, namun siapa yang dapat menjamin itu. Pergerakan ekonomi di Tanah abang lumpuh. Daerah sekitarnyapun terimbas.

Dua pasang putra terbaik bangsa ini pasti mempunyai visi dan misi yang baik demi bangsa ini, bangsa kita semua. Jadi siapapun yang terpilih seharusnya semua pihak mampu menahan diri dan menerima dengan bijak. Jika ditemukan penyimpangan atau hal yang tidak sesuai, kita mempunyai wadah untuk menampung semua aspirasi dan menyediakan solusi. 

Demokrasi adalah pemerintahan rakyat. Semua dapat bersuara, namun bukan berarti bebas tak terbatas. Tentu ada etika yang harus diikuti dalam berpendapat. Percayalah pada pemerintah, mereka bagian bangsa ini.  

Tidak perlu kuatir berlebihan. tidak ada untungnya sama sekali jika saling membenci, bukankah kita semua akan menua dan mati di tanah ini? di negeri ini? Mereka yang datang ke Jakarta adalah bagian Indonesia, yang menjaga keamanan juga bangsa Indonesia. Lantas apa bedanya? Tidak ada!! 

Mari coba kita renungkan sebelum kita terlalu membenci. Sudahkah kita menjadi warga negara yang baik? Sudahkah kita membayar pajak tepat waktu? Mengikuti semua perturan pemerintah demi kenyamanan bersama? 

Membiarkan pemerintah bekerja dengan tenang? memberikan kritik yang membangun bukan destruktif?Jika belum, mari sama - sama belajar. Semua pasti ingin hidup damai, aman, nyaman dan harmoni. Siapapun pemimpin kita, kita tetaplah rakyat biasa yang masih sangat membutuhkan teman, tetangga, saudara. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun