Pertukaran mahasiswa hari ini memang sedang hangat-hangatnya. Ada yang mencoba kuliah di kampus sebelah. Ada pula yang ikut ngerasain ngampus di luar kota, bahkan antar benua.Â
Kalau hanya membaca, silahkan baca aja novel Trilogi Negeri 5 Menara atau Tetralogi Laskar Pelangi. Dua set novel tersebut punya gambaran unik dan sangat mengagumkan tentang dunia pendidikan dan belajar di tanah rantau.
Nah, karena penulis sedang menikmati kota Malang, ada satu kampus yang ingin saya kupas, yaitu: Universitas Negeri Malang (UM). Kampus Eks-IKIP ini berdiri sejak 1954. Kalau bicara dunia pendidikan atau kurikulum di Indonesia, UM tak boleh ditinggalkan.Â
Kampus negeri keguruan di Indonesia tidaklah banyak, antara lain: UM, UNNES, UNS, UNY, UNJ, UNESA, dan UPI. Berbagai buku bahan ajar atau media pembelajaran lahir dari kampus-kampus tersebut yang kemudian didistribusikan ke seluruh sekolah-sekolah di tanah air ini.
"Di UM ini ada apa aja, kak?" tanya seorang mahasiswa yang sedang ikut program pertukaran mahasiswa.
"Museum Pembelajaran IKIP Malang punya keunikan sendiri dari kampus ini," jawabku.
"Iya, kah? Di mana tempatnya?"
"Tepat di sebalah selatan gedung Rektorat (A1), Sam.."
Museum UM tersebut merupakan gedung IKIP lama yang sudah berusia lebih dari 50 tahun, sehingga tetap dipertahankan sebagai cagar budaya.
Selain museum, hal yang tidak kalah penting untuk dikunjungi adalah Perpustakaan UM. Ada lebih dari 133.797 buku bisa dinikmati.Â